Amuntai, (Antaranews.Kalsel) -Meski pencairan Dana Alokasi Umum 2016 ditunda oleh Pemerintah pusat namun belanja daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan pada APBD Perubahan tetap naik.
Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan Abdul Wahid di Amuntai, Senin mengatakan meski pendapatan daerah mengalami penurunan 5,17 persen akibat penundaan pencairan Dana Alokasi Umum (DAU) namun belanja daerah tetap naik sebesar 1,22 persen.
"Belanja daerah mengalami kenaikan karena kita harus mengalokasikan belanja pegawai, khususnya gaji 13 dan 14 berkisar Rp4 miliar dan menganggarkan kekurangan untuk tunjangan penghasilan guru dan sertifikasi guru yang mencapai Rp22 miliar, "ujar Wahid.
Wahid mengatakan, anggaran belanja untuk tambahan penghasilan dan tunjangan sertifikasi guru merupakan SiLPA yang berasal dari sisa dana pusat yang ada di kas daerah HSU yang wajib dianggarkan kembali.
Ditambahkan, Pemkab juga harus menganggarkan untuk penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) berupa dana hibah kepada KPU dan Panwaslih, pengamanan pilkada serta meluncurkan kembali anggaran bantuan kepada partai politik yang di 2015 belum dapat direalisasikan.
Sedangkan untuk belanja langsung, katanya, mengalami penurunan sekitar Rp20,5 miliar, sehingga secara keseluruhan total belanja terdapat kenaikan sebesar Rp18,25 miliar.
Wahid memaparkan, pada APBD perubahan 2016 Pendapatan daerah sebesar Rp1,190 Triliun, semula pada APBD murni sebesar Rp1,255 Triliun, berkurang sebesar Rp64,856 miliar. Sedangkan Belanja dianggarkan lagi Rp1,513 Triliun yang semula dianggarkan Rp1,495 Triliun, bertambah sebanyak Rp18,252 Miliar.
Pada sektor pembiayaan, penerimaan sebesar Rp353,031 miliar meningkat Rp76,508 miliar dari anggaran semula. Sedangkan pengeluaran sebesar Rp30,5 miliar berkurang Rp6,6 miliar dari anggaran semula pada APBD murni.