Batulicin, (Antaranews Kalsel) - Ajang Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ)
diharapkan mampu menjadi tolok ukur sekaligus meningkatkan nilai-nilai
keimanan umat islam dan masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, dalam menjalani
rutinitas hidup sehari-hari.
Pernyataan itu disampaikan oleh Bupati Tanah Bumbu (Tanbu), Mardani H
Maming pada saat pembukaan acara MTQ Nasional Ke-13 tingkat kabupaten di
Kecamatan Satui.
“Lebih dari pada itu dengan melaksanakan MTQ kami
harapkan bisa lebih meningkatkan hubungan silaturahmi di masyarakat,†tegas
Madani H Maming saat memberi sambutan dalam acara tersebut.
Mardani menjelaskan,
tinggi jumlah umat Islam yang ada di negri ini tidak menutup kemungkinan menjadikan
Indonesia sebagai acuan bahan pemikiran
atau idealisme negara lain di dunia.
Sudah semestinya pelaksanaan MTQ sekarang ini akan mampu meningkatkan
moral bangsa menjadi lebih baik sehingga kepribadian, aklhak , dan moral bangsa
kita lebih patut untuk dicontoh bagi bangsa dan negara lain.
Pelaksanaan MTQ yang lebih banyak mempelajari isi kandungan
Al-Qur’an, hakekatnya dianggap sebagai upaya bersama untuk menggaungkan nilai-nilai
kemanusiaan di tengah masyarakat.
Nilai-nilai kemanusiaan yang kondisinya cenderung turun akan
dianggap sebagai penghambat jalanya pembangunan baik di kancah dunia politik
maupun dalam hubungan kehidupan bermasyarakat.
“Oleh sebab itu pelaksanaan MTQ seperti ini harus membudaya.
Supaya nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung dalam Kitab Suci Al-Qur’an dapat
di implementasikan dengan baik di tengah masyarakat;†katanya.
Pelaksaan MTQ Nasional Ke-XIII tingkat kabupaten dipastikan
akan belangsung selama lima hari ke depan hingga 10 Agustus 2016. Ketua Panitia
MTQ, Setia Budi melaporkan biaya yang tersedia untuk menyelenggarakan acara MTQ
tersebut mencapai Rp.1.6 milyar lebih.
“Rp.1,3 miyar diantaranya murni dari anggaran DPA
Kecamatan Satui. Dan sekitar Rp.300 juta lebih lagi berasal dari hasil
pengumpulan sumbangan pihak ketiga,†kata Setia Budi yang sekaligus menjabat sebagai
Camat Satui tersebut.
Bupatipun mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak
ketiga yang sudah turut peduli memberikan bantuan dananya untuk penyelenggaran
MTQ tersebut. Namun dibalik itu juga bupati menyayangkan masih adanya pihak
ketiga yang terkesan main-main atau kurang iklas dengan memberi bantuan dana yang
tidak sewajarnya atau jauh lebih sedikit dari yang dibutuhkan panitia.
Bupati meminta kepada pihak panitia untuk segera mengembalikan
bantuan uang pihak ke tiga yang nilainya Rp.5.000.000 ke bawah. Pihaknya secara
pribadi siap untuk menggantikan bantuan tersebut kepada panitia.
“Acara besar seperti ini rasanya kurang wajar kalau sekedar
dibantu uang senilai Rp.5.000.000 atau bahkan ada yang kurang. Saya minta uang
itu dikembalikan saja kepada perusahan yang menyumbang dan biar saja nanti saya
yang mengantikan,†tegas Mardani dengan nada sedikit geram.
Jumlah pihak ketiga yang menyumbang dana MTQ antara lain
PT Berkat Bersujud sebesar Rp.50 juta, PT Usaha Baratama Jesindo Rp.40 juta, PT
Baskhara Sinar Sakti Rp.2,5 juta, PT Gawi Makmur Kalimantan Rp. 50 juta, PT Wahana
Baratama Mining Rp.50 juta, PT Buana Karya Bakti Rp.15 juta. PT Binuang Jaya
Mulia Rp.15 juta, dan PT NTN Rp.5 juta.
Ditambah banatuan pribadi atas nama H Samsul Cs sebesar Rp.10
juta, bantuan dari KUPP Satui sebesar Rp.25 juta, PT Kirana Khatulistiwa sebsar
Rp.3 juta, Bank BNI Rp.1 juta, PT BME Rp.2,5 juta, KSU Wahana Murni Rp.500.000,
PT BIB Rp.100 juta, PT Buma Rp.1 juta, PT MINAMAS Rp.5 juta, PT KSA Rp.2 juta, dan
CV Bagong Rp.750 ribu.