Banjarmasin (ANTARA) - Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Andi Rian R Djajadi memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan atas meninggalnya seorang warga negara asing (WNA) asal Vietnam di atas kapal pengangkut batu bara MV PVT Sapphire di perairan Tabanio, Kabupaten Tanah Laut.
"Laporan awal pihak kapal dugaannya terkena serangan jantung, kemudian pemeriksaan luar oleh rumah sakit juga tidak ada tanda kekerasan di tubuhnya," kata dia di Banjarmasin, Rabu.
Lantaran tak ada temuan awal mengarah ke pidana, ungkap Kapolda, maka polisi tidak melakukan penyelidikan dan hanya membantu dalam proses penerbitan visum untuk menyatakan bahwa tidak ada pidana serta proses pemulasaran untuk pengembalian ke negara asal.
"Saat ini masih menunggu perwakilan negaranya untuk proses selanjutnya apakah dipulangkan jasadnya ataupun misalnya dikremasi dan sebagainya," jelas Kapolda.
Diketahui WNA asal Vietnam bernama Hoang Van Thang (55) dilaporkan meninggal di atas kapal pada Senin (22/5) ketika melakukan aktivitas pekerjaan memuat barang berupa batu bara di perairan Tabanio.
WNA tersebut merupakan anak buah kapal (ABK) PVT Sapphire yang masuk ke perairan Kalimantan Selatan untuk pengangkutan batu bara.
Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Kalimantan Selatan Junita Sitorus mengatakan Imigrasi mencatat orang asing itu sebagai kru kapal yang meninggal di atas kapal.
"Jadi korban tercatat dalam crew list kapal berbendera Vietnam tersebut," kata Junita.
Berdasarkan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pengawasan Orang Asing (Simpora) Kemenkumham Kalsel per tanggal 24 Mei 2023 tercatat WNA di wilayah Kalimantan Selatan sebanyak 1.116 orang.