Berita resmi statistik yang dihimpun Antara di Kota Banjarbaru, Selasa mencatat, inflasi di Banjarmasin sebesar 1,56 persen, Kabupaten Kotabaru sebesar 0,73 persen dan Kota Tanjung sebesar 0,66 persen.
"Indeks Harga Konsumen di Kota Banjarmasin 115,42, Kabupaten Kotabaru 118,63 dan Kota Tanjung sebesar 113,63," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel Yos Rusdiansyah melalui berita resmi itu.
Ia menyebutkan, inflasi di Kalsel terjadi karena kenaikan harga yang ditunjukan sepuluh indeks kelompok pengeluaran secara signifikan yakni kelompok transportasi sebesar 7,65 persen.
Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,63 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya sebesar 1,61 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 1,25 persen.
Kemudian, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,96 persen, kelompok pendidikan 0,45 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,21 persen.
"Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,09 persen, kelompok penyediaan makanan, minuman dan restoran sebesar 0,04 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen," ucapnya.
Dikatakan, komoditas mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi antara lain bensin, tarif air minum, beras, bahan bakar rumah tangga, daging ayam ras, angkutan antarkota, dan kacang panjang.
Jika dihitung berdasarkan tahun kalender, September 2022 Kalsel mengalami inflasi 5,56 persen dan inflasi tahun ke tahun (September 2022 terhadap September 2012) sebesar 7,35 persen.
Perbandingan inflasi antarkota di Kalimantan dari 90 kota inflasi di Indonesia, tercatat sebanyak 88 kota yang mengalami inflasi, dan 2 kota mengalami deflasi yang disebabkan sejumlah faktor.
Inflasi tertinggi terjadi di Bukittinggi sebesar 1,87 persen dan inflasi terendah terjadi di Merauke 0,07 persen. Deflasi terdalam terjadi di Manokwari 0,64 persen, dan deflasi terendah di Timika 0,59 persen.
Sementara, di Pulau Kalimantan, seluruh kota mengalami inflasi dan inflasi tertinggi terjadi di Singkawang sebesar 1,66 persen dan terendah terjadi di Kota Tanjung sebesar 0,66 persen.