Banjarmasin (ANTARA) - Bank Kalsel mencatat ada 94 nasabah telah terbukti dan terverifikasi menjadi korban skimming baru baru ini dengan total kerugian mencapai Rp1,9 miliar.
Direktur Utama bank tersebut Hanawijaya, Selasa (2/8) kemarin, menyampaikan skimming yang menimpa puluhan nasabah menjadi perhatian serius manajemen Bank Kalsel, salah satunya dengan membentuk Tim Penanganan Skimming Bank Kalsel.
Tim skimming tersebut memiliki tugas utama, melakukan investigasi terhadap penyebab terjadinya skimming dan verifikasi kepada nasabah yang telah melapor untuk kemudian dilakukan penggantian terhadap kerugian yang dialaminya.
Hanawijaya mengatakan penggunaan transaksi berada di luar wilayah Kalimantan Selatan. Hal itu berdasarkan laporan hasil investigasi tim skimming Bank Kalsel.
Saat ini pihak Bank Kalsel sudah melakukan penggantian kepada nasabah yang telah terverifikasi skimming sesuai dengan nilai kerugian yang dilaporkan, tambah Hanawijaya.
“Tindakan ini perlu diambil secara cepat dan tepat, ini sebagai bentuk komitmen Bank Kalsel untuk selalu memastikan nasabah sebagai prioritas utama agar selalu merasa aman dan nyaman” jelasnya.
Hanawijaya juga menyampaikan, manajemen Bank Kalsel memahami sepenuhnya keresahan dan kecemasan nasabah yang mengalami tindak skimming tersebut.
Pihaknya menghimbau kembali kepada seluruh nasabah Bank Kalsel, agar senantiasa berhati-hati dan melakukan mitigasi terhadap potensi skimming, antara lain dengan mengganti PIN ATM secara berkala, menjaga kerahasiaan data, dan menggunakan fitur Tarik Tunai Tanpa Kartu (cardless) melalui Mobile Banking Access by Bank Kalsel.
Baca juga: Bank Kalsel komitmen ganti seluruh dana nasabah yang raib akibat skimming
Total kerugian nasabah Bank Kalsel Rp1,9 miliar
Rabu, 3 Agustus 2022 13:23 WIB