Jakarta (ANTARA) - Ketika pertandingan Selandia Baru melawan Kosta Rika berakhir Rabu dini hari lusa, maka genap sudah seluruh dari 32 tim yang bertanding dalam Piala Dunia 2022 diketahui publik. Saat ini baru 30 tim yang telah pasti lolos ke Qatar 2022. Pembagian grup pun sudah dibuat.
Selandia dan Kosta Rika adalah dua dari empat negara yang masih bertanding memperebutkan dua tiket tersisa putaran final Piala Dunia yang akan digelar di Qatar mulai 21 November sampai 18 Desember tahun ini.
Dua negara lainnya adalah Australia dan Peru. Keempat negara bertanding dalam playoff interkontinental dengan pemenang kedua pertandingan tersebut berhak mengantongi tiket putaran final Piala Dunia era pandemi COVID-19 ini.
Australia dan Peru akan bertanding lebih dulu Senin malam waktu setempat atau Selasa dini hari WIB tanggal 14 Juni, sedangkan Selandia Baru dan Kosta Rika berlaga sehari kemudian pada Rabu dini hari 15 Juni. Kedua pertandingan dilangsungkan di Stadion Ahmad bin Ali di Al Rayyan, Qatar.
Pemenang pertandingan Selandia Baru versus Kosta Rika akan bergabung dengan Spanyol, Jerman dan Jepang dalam Grup E. Sedangkan yang memenangi laga Australia melawan Peru akan satu kotak dengan Prancis, Denmark dan Tunisia di Grup D.
Australia vs Peru
Australia dan Peru sama-sama lolos ke putaran final empat tahun lalu di Rusia pada 2018, tetapi kini salah satu dari mereka terpaksa tak mengulangi sukses empat tahun silam itu.
Tahun itu Australia lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 setelah mengalahkan Honduras dalam dua leg playoff interkontinental, sedangkan Peru menghentikan Selandia Baru dalam playoff interkontinenal lainnya.
Australia menjadi wakil Asia untuk playoff interkontinental melawan peringkat kelima Amerika Selatan CONMEBOL setelah mengalahkan Uni Emirat Arab yang sama-sama menempati urutan ketiga dalam dua grup kualifikasi akhir Asia dalam memperebutkan satu tiket playoff dari Asia.
Peru sendiri menempati peringkat kelima zona Amerika Selatan sehingga berhak bertanding dalam playoff antarbenua melawan satu wakil Asia.
Australia baru memastikan tiket playoff pekan lalu ketika gol penentu kemenangan yang dibuat Ajdin Hrustic mengantarkan mereka mengakhiri petualangan Uni Emirat Arab dengan skor 2-1.
Australia yang berperingkat 42 dunia sudah lima kali lolos ke putaran final Piala Dunia pada 1974, 2006 dan tiga Piala Dunia terakhir lolos berturut-turut pada 2010, 2014, dan 2018.
Socceroos sudah lima pertandingan berturut -turut tanpa pernah clean sheet dan terpaksa memenuhi skuadnya dengan para pemain yang rata-rata kurang berpengalaman. Namun faktor pelatih Graham Arnold yang sering memasang taktik yang tepat telah menutupi kekurangan Australia ini.
Peru sendiri tak terlalu hebat. Hanya menang tujuh kali dari 18 pertandingan kualifikasi Amerika Selatan, Peru mesti menggantungkan diri kepada bagaimana Ricardo Gareca meracik skuad sampai akhirnya bisa mengantarkan ke Qatar.
Tapi Gareca pula yang membuat Peru mengakhiri vakum 36 tahun tak pernah mengikuti putaran final Piala Dunia ketika meloloskan negara ini ke Piala Dunia 2018. Pelatih ini pula yang sedikit banyak membuat Peru bisa finis di atas Kolombia dan Chile yang merupakan tim-tim kelas berat.
Peru dan Australia hanya pernah satu kali bertemu sebelum ini, tepatnya pada putaran final Piala Dunia 2018 ketika kedua negara berada dalam satu grup dan saat itu Gareca memimpin timnya menang 2-0 atas Australia.
Selandia Baru vs Kosta Rika
Pertemuan antara juara zona Oseania dengan peringkat keempat zona Amerika utara, tengah dan Karibia (CONCACAF) ini bisa dibilang tidak akan seimbang.
Kosta Rika lebih teruji ketimbang Selandia Baru selama kualifikasi. Kosta Rika telah menghadapi tim-tim hebat seperti Meksiko dan Amerika Serikat sebelum merebut tiket playoff, sebaliknya Selandia Baru sepanjang kualifikasi menghadapi tim-tim lemah di Pasifik Selatan yang membuat Australia kemudian bergabung dengan zona Asia yang jauh lebih kompetitif.
Kosta Rika sendiri agak kurang beruntung tidak lolos otomatis ke Piala Dunia 2022 setelah finis urutan keempat zona CONCACAF, hanya karena selisih gol yang lebih buruk dibandingkan dengan AS.
The Ticos satu kali kalah dan satu kali seri dalam sembilan laga terakhir yang sebagian besar berkat pertahanan solid mereka. Faktor ini pula yang membuat Kosta Rika bisa enam kali clean sheet selama kualifikasi CONCACAF, terutama karena gawang mereka dijaga oleh Keylor Navas yang menjadi salah satu kiper terbaik di dunia dalam 20 tahun terakhir.
Tetapi Kosta Rika tidak begitu produktif menghasilkan gol, hanya dua dari 10 laga terakhir mereka bisa mencetak rata-rata 2,5 gol. Salah satu senjata maut Kosta Rika adalah kesabarannya dalam menunggu lawan membuat kesalahan, tak peduli itu dengan menunggunya sampai menit terakhir pertandingan.
Kecuali mungkin Chris Wood, Selandia Baru adalah unit yang biasa -biasa saja. Mereka memang terlalu bagus untuk zona Oseania, tetapi mereka tak cukup bagus saat bertanding melawan tim-tim luar Oseania, apalagi mungkin Kosta Rika yang hanya karena kalah selisih gol tak bisa mendapatkan tiket otomatis ke Qatar.
Dari head to head sendiri di antara kedua tim yang mana hanya pernah satu kali bertemu sebelum laga playoff ini, Selandia Baru pernah dibantai 0-4 oleh Kosta Rika dalam laga persahabatan 25 Maret 2007.
Kesimpulannya, untuk Kosta Rika melawan Selandia Baru, negeri Kiwi kemungkinan besar kalah.
Sementara itu berita sebelumnya, Wales mengakhiri 64 tahun penantian masuk putaran final Piala Dunia setelah mengalahkan Ukraina 1-0 pada Minggu waktu setempat untuk mengakhiri asa negara yang tengah diamuk perang itu untuk bisa mencapai Qatar 2022.
Gol bunuh diri pemain sayap Ukraina Andriy Yarmolenko yang menanduk bola dari tendangan bebas Gareth Bale untuk masuk gawang sendiri, menjadi penentu akhir pertandingan ini.
Itu adalah cara tragis bagi upaya tim asuhan Oleksandr Petrakov yang mengalahkan Skotlandia dalam semifinal playoff, padahal permainan sepak bola mereka yang atraktif membuat banyak orang beranggapan Ukraina layak mendapatkan satu tempat dalam turnamen 32 tim November mendatang itu.
Dengan separuh dari kekuatan tim tidak pernah bermain sepak bola klub kompetitif sejak invasi Rusia pada Februari dan tragedi bangsanya yang menghantui pemain-pemainnya, Ukraina layak mendapatkan pujian besar karena hampir mencapai putaran final yang keduanya sejak menjadi negara merdeka berdaulat.
Baca juga: Pengaruh J. League terasa saat Jepang lolos ke Piala Dunia 2022
"Kami sudah melakukan semua yang kami bisa. Saya meminta maaf kami tidak mencetak gol tetapi ini olahraga," kata Petrakov seperti dikutip Reuters.
"Saya tidak punya kritik untuk pemain mana pun dalam tim ini."
Laga ini diwarnai adegan emosional pada akhir pertandingan ketika para pemain Ukraina memberikan penghormatan kepada 2.000 pendukungnya di Stadion Kota Cardiff.
Mereka lalu didekati para pemain Wales untuk sama-sama memberikan penghormatan kepada para suporter Ukraina.
Pendukung tuan rumah menciptakan suasana meriah sebelum pertandingan dengan membawakan lagu kebangsaan mereka sekalipun tetap dengan memberikan penghormatan besar kepada Ukraina.
Penjaga gawang Wales Wayne Hennessey dibuat sibuk sepanjang periode awal babak pertama sampai harus membuat tiga penyelamatan vital agar tidak kebobolan.
Oleksandr Zinchenko sempat memasukkan bola ke gawang dari tendangan bebas yang dieksekusi cepat, tetapi wasit asal Spanyol Antonio Mateu Lahoz belum meniupkan peluitnya sehingga gol itu tak bisa disahkan.
Hennessey lalu menepis dengan baik upaya Roman Yaremchuk setelah berhadapan satu lawan satu di depan gawang Wales, dan kemudian penjaga gawang Wales itu dengan cermat mementahkan peluang berbahaya dari Zinchenko, sebelum menghalau peluang gol yang dibuat Viktor Tsygankov.
Wales unggul pada menit ke-34 ketika tendangan bebas Bale yang menyusur dari jarak 25 meter. Yarmolenko berusaha menghalaunya dengan menyundul bola ke luar lapangan, tetapi yang terjadi bola malah masuk gawang melewati kiper Bushchan Georgiy yang sudah terperdaya.
Baca juga: Italia tidak lolos ke Piala Dunia 2022
Aaron Ramsey melewatkan peluang emas menggandakan keunggulan untuk Wales setelah jeda dengan melepaskan tendangan yang melebar dari gawang, sementara upaya Neco Williams malah membentur tiang gawang.
Wales, yang terakhir kali tampil dalam putaran final Piala Dunia 1958, harus kembali berterima kasih kepada Hennessey ketika sang kiper melakukan penyelamatan satu tangan yang mementahkan sundulan kencang Artem Dovbyk enam menit menjelang laga usai.
Penonton serempak meneriakkan nama Hennessey pada menit -menit terakhir.
"Ini hasil terbesar dalam sejarah sepak bola Wales. Kami semua sangat bergembira," kata kapten Wales Gareth Bale.