Banjarmasin, (AntaranewsKalsel) - Warga Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mulai dilanda Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat udara berdebu dan kabut asap.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Diah R Praswasti, di Banjarmasin, Minggu, mengakui bahwa banyak warganya yang datang ke puskesmas karena keluhan sekit bernapas hingga jumlahnya di atas lima ribu orang per bulan, hingga Agustus tadi.
Dikatakan dia, sebanyak 26 puskesmas di Banjarmasin telah melayani banyak pasien dengan kasus ISPA, ini terjadi dari Januari hingga Juli yang menunjukkan kasus sangat tinggi.
Diah menyebutkan, dari Januari kasus ISPA sebanyak 6.415 kasus, Februari 10.616 kasus, Maret 7.739 kasus, April 7.530 kasus, Mei 8.381 kasus, Juni 6.777, dan Juli 5.884 kasus.
Sedangkan Agustus dan September masih di data, kemungkinan lebih tinggi dari bulan sebelumnya, sebab kabut asap akibat kebakaran hutan sudah mulai melanda daerah ini," ujarnya.
Menurut dia, meski sudah terjadi banyak kasus ISPA yang melanda warga daerah ini dalam beberapa bulan, tetapi target atau perkiraan kasus ISPA per bulan nya kurang lebih 40 ribu (40 persen sampai dengan 60 persen dari kunjungan pasien di puskesmas).
Jadi, angka kejadian kasus ISPA saat ini masih jauh di bawah perkiraan angka kejadian kasus per bulannya.
Ditegaskan Diah, upaya yang sudah dilaksanakan Dinas kesehatan bersama 26 Puskesmas, yaitu, melaksanakan kegiatan promotif, preventif, meningkatkan deteksi dini kasus ISPA di puskesmas.
Selanjutnya, ucap Diah, melaksanakan pertemuan kemitraan P2ISPA yang dilaksanakan di 26 puskesmas dengan mengundang lintas sektor terkait seperti pengelola PAUD, guru TK, orang tua bayi atau balita, kader dan tokoh masyarakat.
Diharapkan, ujar dia, melalui media massa juga dapat mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membawa anak-anak keluar rumah khususnya pada saat kabut asap dan apabila terpaksa keluar rumah, sebaiknya menggunakan masker atau penutup mulut.
Warga Banjarmasin Mulai Dilanda Penyakit Ispa
Senin, 7 September 2015 7:14 WIB
...Januari kasus ISPA sebanyak 6.415 kasus, Februari 10.616 kasus, Maret 7.739 kasus, April 7.530 kasus, Mei 8.381 kasus, Juni 6.777, dan Juli 5.884 kasus,