Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Sekitar 10 hari lagi Waduk Gunung Ulin di Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, yang selama ini menjadi andalan pemenuhan air bersih bagi masyarakat di wilayah perkotaan Kotabaru akan kering.
"Karena debit air waduk tersisa sekitar tiga meter dan debit air akan menyusut rata-rata 20-25 centimeter per hari," kata Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kotabaru, Noor Ipansyah di Kotabaru, Selasa.
Dikatakan, penyebab menyusutnya debit air Waduk Gunung Ulin tersebut akibat kemarau panjang.
Selain Waduk Gunung Ulni, ada sejumlah bendungan yang menjadi sumber air baku bagi PDAM Kotabaru juga sudah menyusut, bahkan kering tidak keluar airnya.
Atas kondisi tersebut, PDAM Kotabaru terpaksa memberlakukan giliran bagi pelanggan, dua hari tutup satu hari dibuka.
Sedangkan bagi masyarakat atau pelanggan yang lainnya, PDAM mendistrsisbusikan air bersih dengan menggunakan enam unit mobil tangki.
Apabila kondisi semakin parah, dan tidak ada hujan turun, PDAM akan menambah dua unit mobil tangki dari Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotabaru.
"Hanya saja persoalanya adalah biaya BBM atau biaya operasional, kalau pemerintah daerah bisa membantu, air yang didistribusikan tidak dipungut biaya," ujar Ipansyah.
Penjabat Bupati Kotabaru H Isra mengemukakan, pihaknya akan meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait lainnya terkait ancaman kekeringan Waduk Gung Ulin.
"Mudah-mudahan benar, tahun depan Kotabaru atau PDAM bisa membangun dua waduk air bersih, agar hal ini tidak terjadi di masa mendatang," harap Isra.
Sementara itu, Waduk Gunung Ulin yang berkapasitas menampung air sekitar 200.000 m3 melayani sekitar 8.000 pelanggan di wilayah perkotaan.