Paringin (ANTARA) - Aruh sastra Kalimantan Selatan ke-XVIII di Kabupaten Balangan diharapkan mampu mendorong minat serta kecintaan masyarakat Balangan dan Kalsel pada umumnya terhadap sastra Banjar.
"Sejak ribuan tahun yang lalu sastra adalah makanan bergizi bagi jiwa, dalam wiracerita Mahabrata sastra adalah ilmu yang tinggi kedudukannya yang harus dipelajari oleh kaum kesatria dan brahmana," kata Bupati Balangan Abdul Hadi saat menyampaikan sambutannya pada acara pembukaan Aruh Sastra Kalimantan Selatan ke-XVIII di Paringin, Jum'at.
Dia melanjutkan, dalam sejarah Islam, Arab pra-Islam adalah masyarakat yang menempatkan sastra sebagai penghuni gengsi tertinggi. Bahkan pada awal sejarah islam, para penyair yang anti Islam pun mengakui ayat-ayat Al-Qur'an sebagai untaian kalimat dengan nilai sastra yang tak tertandingi.
Selain itu jelasnya, dalam lingkup Kalimantan Selatan atau bagi suku Banjar, sejak zaman dulu hingga kini sastra juga merupakan salah satu perwujudan budaya yang sangat penting dan dicintai. Contohnya orang menikah ada adat berbalas pantun dan orang mendidik anak dengan cerita-cerita hikayat masyarakat Banjar.
"Sebagai tuan rumah, kami sangat gembira Aruh Sastra digelar di daerah kami yaitu di Bumi Sanggam ini. Kami berharap gaung arus sastra ini mampu mendorong minat serta kecintaan masyarakat Balangan dan Kalsel pada umumnya, terhadap sastra Banjar maupun sastra Indonesia," pungkasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Balangan Ribowo, mengungkapkan terselenggaranya kegiatan ini agar masyarakat Kalimantan Selatan lebih terbuka terhadap beraneka ragam informasi tentang seni budaya yang hadir di sekitar. Dapat menyaring yang berguna dan menyadari akan eksistensi budaya Kalimantan Selatan, sehingga tidak tenggelam di lingkungan sendiri.
"Selain itu agar kesastraan di Kalimantan Selatan dapat lebih eksis dan lebih dinamis, terbuka, konkret, terarah dan berkesinambungan, dengan menjangkau ruang lingkup pada dimensi yang lebih luas dengan tanpa menghilangkan kesejatian karakteristik budaya Banjar," ungkap Ribowo.
Diketahui, pada acara Aruh Sastra ini ada beberapa lomba yang akan digelar. Yaitu Lomba Baharatan Baulah Kisah, Baulah Syair Banjar, Basyair dan Baturai Pantun dengan total ratusan peserta yang berpartisipasi dari 13 kabupaten dan kota di Provinsi Kalsel.
Aruh sastra diharapkan mampu dorong kecintaan masyarakat terhadap sastra Banjar
Jumat, 12 November 2021 18:59 WIB
Kami berharap gaung arus sastra ini mampu mendorong minat serta kecintaan masyarakat Balangan dan Kalsel pada umumnya, terhadap sastra Banjar maupun sastra Indonesia