Tanjung (ANTARA) - "Apapun dan dimanapun, jika itu bisa bermanfaat bagi anak-anak didik, semua akan kami lalui" ucap Dayah guru PAUD An-Nida 10 di Kabupaten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah.
Di masa pandemi guru dituntut untuk berinovasi membuat pelajaran yang mudah bagi anak didik dan ramah bagi orang tua, tapi bidang pengembangan anak tetap terasah.
Demi mencapai tujuan tersebut para guru PAUD di Kabupaten Murung Raya terus berjuang dengan sukarela mengikuti training meskipun dilanda musibah banjir.
Di tengah kepungan banjir guru-guru PAUD ini dengan semangat dan antusias mengikuti pelatihan Pendidikan Holistik Berbasis Karakter Belajar Dari Rumah (PHBK BDR) yang diselenggarakan Adaro bersama Indonesia Heritage Foundation (IHF).
Walaupun disaat bersamaan ada musibah yang menimpa desanya. Pagi-pagi sekali Dayah beserta tiga rekannya sudah bersiap menuju tempat salah satu teman mereka yang memiliki jangkauan sinyal internet terbaik dengan menaiki getek atau sampan.
Getek ini menjadi alat transportasi Dayah dalam menyusuri sungai menuju tempat yang bebas banjir dan memiliki kualitas internet yang lancar guna mengikuti pelatihan PHBK BDR.
“Kami bertiga menaiki getek untuk menuju rumah rekan kita di hulu sungai, karena sinyalnya lebih bagus," ungkap Dayah.
Pahlawan tanpa tanda jasa ini mengaku kedalaman banjir mencapai 1,5 meter ditambah lemahnya akses internet di desanya menjadi alasan utama dirinya bersama guru PAUD lainnya rela menyusuri sungai Barito sepanjang 10 kilometer.
Tak hanya Dayah dan rekannya yang harus berjuang untuk mengikuti pelatihan, banyak guru PAUD lainnya yang harus berjuang agar bisa mendapatan pengetahuan dan wawasan dalam penerapan pendidikan karakter bagi anak didiknya.
Salah satunya Gisela dan Melni Kedua Guru PAUD ini berjalan sejauh 1,5 kilometer menuju pinggir sungai agar dapat dengan khusyuk mengikuti pelatihan, hal itu dilakukannya lantaran hanya di tempat itu internet dapat mereka akses dengan lancar.
“ Hanya di sini sinyal internet lancar, kalau di tempat lain bisa tersendat jadi kita berjalan dari rumah ke sini," ungkapnya.
Sebelumnya kegiatan pelatihan PHBK BDR dilakukan oleh Adaro beserta IHF untuk guru-guru PAUD binaan yang tersebar di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
PHBK BDR merupakan model pendidikan yang bertujuan mengembangkan karakter dan merangsang siswa berdaya pikir tinggi (HOTS) dengan mengusung adaptasi di masa pandemi agar dapat tercipta suasana belajar yang efektif dan menyenangkan.
Kegiatan yang diselenggarakan secara virtual selama tiga hari ini diikuti 334 guru PAUD binaan Adaro. Dayah mengungkapkan rasa syukurnya karena telah diberikan pelatihan tentang penerapan pendidikan karakter serta strategi efektif penerapan belajar dari rumah.
“Motivasi utama kita mengikuti pelatihan karena ingin meningkatkan mutu pendidikan karakter di daerah," ungkapnya.
Lebih lanjut ia berharap kegiatan seperti ini dapat selalu dilakukan guna meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini terlebih dimasa pandemi saat ini.
Sebelumnya curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini melanda daerah Kalimantan Tengah dan sekitarnya, tingginya intensitas hujan mengakibatkan meluapnya air sungai Barito ke pemukiman warga, dan menghambat aktivitas masyarakat di sana.
Perjuangan guru PAUD Murung Raya cari sinyal di tengah banjir
Selasa, 14 September 2021 13:59 WIB