Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi menyatakan bahwa Indonesia terus berharap agar perdamaian dan stabilitas dapat tercipta di Afghanistan, menyusul memburuknya situasi keamanan di negara itu setelah Ibu Kota Kabul diambil alih gerilyawan Taliban pada Minggu (15/8).
Pernyataan tersebut dikatakan Menlu saat menyambut sejumlah WNI yang tiba di Indonesia pada Sabtu dini hari, usai dievakuasi dari Ibu Kota Afghanistan, Kabul, menggunakan pesawat militer TNI Angkatan Udara.
“Indonesia terus berharap proses politik yang inklusif, yang Afghan-led, Afghan-owned, masih memiliki peluang untuk dilakukan demi kebaikan rakyat Afghanistan,” ujarnya.
Dia pun berharap agar kaum perempuan di Afghanistan dihormati hak-haknya.
Indonesia, tambahnya, terus berkomitmen untuk membantu menciptakan perdamaian di Afghanistan, terutama melalui kerja sama pemberdayaan perempuan.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia telah berhasil mengevakuasi sebanyak 26 warga negara Indonesia (WNI) untuk keluar dari Afghanistan yang sedang dilanda krisis keamanan pascapengambilalihan kekuasaan oleh kelompok Taliban.
Menlu menjelaskan bahwa saat ini misi Indonesia di Kabul dijalankan dari Islamabad, mengingat perkembangan terbaru dalam situasi di Ibu Kota Afghanistan itu.
“Semula kita merencanakan untuk tetap melakukan misi KBRI Kabul dengan tim kecil atau tim esensial yang terbatas. Namun demikian, di saat-saat terakhir proses evakuasi terjadi perkembangan baru, dan untuk sementara operasi KBRI Kabul dilakukan dari Islamabad,” terangnya.
Satu Kuasa Usaha Sementara, tambahnya, dan tiga home staff akan menjalankan misi Kabul dari Islamabad.
“Tim kecil ini akan terus melakukan asesmen situasi Afghanistan setiap hari dan menentukan langkah selanjutnya,” tambahnya.