Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Ganip Warsito meminta warga untuk selalu berdoa dan tetap menjaga imun meskipun terinfeksi virus.
"Kita berdoa dan yakin, kita akan sembuh," ujar Ganip dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.Dalam kesempatannya menyapa warga yang terpapar virus SARS-CoV-2 di gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Ganip memberikan semangat kepada mereka yang sedang melakukan isolasi di tempat itu.
BPSDM merupakan salah satu fasilitas pemerintah yang digunakan untuk penanganan COVID-19 sejak September 2020 lalu.
Gedung yang dikelola oleh pemerintah provinsi ini dialihfungsikan menjadi fasilitas isolasi terpusat (isoter) pasien COVID-19 dengan gejala ringan.Sebelum meninggalkan fasilitas isolasi BPSDM Provinsi Riau, Ganip kembali berpesan kepada para pasien untuk menjaga pikiran tetap positif dan semangat. "Jaga pikiran, semangat terus," ucapnya.
Salah satu dokter yang disiagakan di BPSDM, Citra Iskandar menyampaikan fasilitas isolasi ini didukung oleh tiga dokter jaga. "Fasilitas lain yang disediakan, yaitu tabung oksigen, obat-obatan, makanan bergizi dan senam sehat bersama," katanya.
Selain BPSDM, pemerintah daerah setempat juga menyiapkan lima fasilitas isolasi. Pemerintah provinsi menyediakan gedung Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan, Balai Pelatihan Kesehatan dan asrama haji.
Khusus di asrama haji, fasilitas isolasi berkapasitas 513 tempat tidur untuk pasien dengan gejala sedang. Sedangkan di wilayah kota, Pemerintah Kota Pekanbaru mengoperasikan rusunawa sebagai isoter.Total kapasitas isolasi terpusat di wilayah Provinsi Riau berjumlah 1.092 tempat tidur.
Sementara itu, data Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Riau per 6 Agustus 2021, mencatat rekapitulasi kasus konfirmasi positif 105.125 kasus di seluruh kabupaten dan kota, dengan angka tertinggi di Kota Pekanbaru, yakni 43.734 kasus atau 41,6 persen dari total jumlah kasus di provinsi.Dari seluruh wilayah administrasi kabupaten dan kota, hanya Kabupaten Kepulauan Meranti berada di zona risiko sedang. Wilayah administrasi lainnya berada di zona risiko tinggi.