Makassar, (Antaranews Kalsel) - Ekonom PT Bank Permata Josua Pardede mengatakan kejelasan perombakan kabinet akan memberikan sentimen positif terhadap nilai tukar rupiah.
"Terkait isu reshuffle, menurut saya ada yang kurang cakap, ini perlu untuk penguatan kabinet," kata Josua dalam customer gathering Bank Permata di Makassar, Senin malam.
Ia menyebutkan per akhir April 2015, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami depresiasi hingga rupiah per akhir April depresiasi 5,0 persen.
"Ini paling lemah dibanding ringgit Malaysia, bath Thailand dan lainnya," kata Josua dalam acara yang juga dihadiri Dirut Bank Permata Roy A Arfandy.
Menurut Josua, tim kabinet terutama ekonomi ada yang kurang kompak dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Ia memperkirakan nilai tukar rupiah selama 2015 akan berada di posisi di atas Rp13.000 atau tepatnya Rp13.200 per dolar AS.
"Potensi untuk di posisi Rp10.000 sulit karena adanya defisit neraca perdagangan, dolar keluar lebih besar dari yang masuk," katanya.
Ia menilai koordinasi Presiden dengan Wapres hingga saat ini sudah baik. "Yang perlu diperhatikan menteri-menterinya." katanya.
Mengenai pertumbuhan ekonomi, Josua memperkirakan akan mencapai 4,8 hingga 5,0 persen.
"Kalau spending pemerintah bagus, pertumbuhan ekonomi bisa mencapai lima persen," katanya.
Menurutnya realisasi pertumbuhan ekonomi selama kwartal I 2015 yang hanya mencapai 4,71 persen merupakan yang terendah sejak kuartal III-2009.
Josua merinci semua komponen penyumbang pertumbuhan ekonomi turun kecuali sektor teknologi informasi.
"Konsumsi masyarakat dan pemerintah turun menjadi 5,0 persen dibanding tahun 2014 mencapai 6,1 persen, investasi 4,1 persen dibanding 4,7 persen," kata dia.
Ia menyebutkan kontribusi belanja pemerintah masih minim antara lain karena adanya reorganisasi kementerian.
"Di kuartal II diharapkan ada perbaikan penyerapan anggaran antara lain mulai Mei ada pengerjaan jalan tol Sumatera dan pembangunan pembangkit listrik di DIY," katanya./e