London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Kamis (25/3/2021), berbalik melemah dari keuntungan sehari sebelumnya, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terpangkas 0,57 persen atau 38,06 poin, menjadi menetap di 6.674,83 poin.
Indeks FTSE 100 menguat 0,21 persen atau 13,70 poin menjadi 6.712,89 poin pada Rabu (24/3/2021), setelah merosot 0,40 persen atau 26,91 poin menjadi 6.699,19 poin pada Selasa (23/3/2021), dan bertambah 0,26 persen atau 17,39 poin menjadi 6.726,10 poin pada Senin (22/3/2021).
Dari 100 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks FTSE 100, tercatat sebanyak 43 saham berhasil meraih keuntungan, sementara 57 saham lainnya mengalami kerugian.
Burberry Group, kelompok perusahaan fesyen mewah Inggris, berkinerja paling buruk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terpuruk 4,59 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan tambang tembaga Antofagasta yang anjlok 3,83 persen, dan kelompok perusahaan tembakau British American Tobacco merosot 3,37 persen.
Sementara itu, Persimmon, perusahaan properti dan pengembang perumahan Inggris, terangkat 2,58 persen, menjadi peraih keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Diikuti oleh saham perusahaan jaminan, inspeksi, pengujian produk dan sertifikasi multinasional Inggris Intertek Group yang meningkat 2,24 persen, serta perusahaan manajer investasi global M&G naik 2,02 persen.
Saham Inggris melemah, indeks FTSE 100 terpangkas 0,57 persen
Jumat, 26 Maret 2021 7:39 WIB