Kotabaru, (AntaranewsKalsel) - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, mengharapkan Dinas Kesehatan setempat atau instansi terkait lainnya, mensosialisasikan "Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus/MERS-CoV dan bahayanya, kepada calon jamaah haji dan umrah asal Kotabaru.
Kasi Haji dan Umrah Kemenag Kotabaru H.Syahruji, Senin mengatakan, selama ini kami tahu tentang virus Mers dari media cetak atau media elektronik.
"Kami sangat mengharapkan pengetahuan tentang Mers dan bahayanya serta cara mengantisipasinya dari sumber yang membidanginya langsung dari dinas kesehatan atau instansi terkait lainnya," ujarnya.
Syahruji berharap, sebelum berangkat ke tanah suci, calon jamaah sudah tahu dengan jelas dan gamblang, apa itu MERS dan bahayanya.
Ia khawatir, karena belum memiliki ilmu pengetahuan tetang Mers, calon jamaah bisa resah dan gelisah dibuatnya.
Terpisah, Sekretaris Komisi IV bidang kesra DPRD Kalimantan Selatan Candra Kusuma berpendapat, gara-gara virus MERS yang belakangan diduga tersebar di Arab Saudi hendaknya jangan menyurutkan niat beribadah haji, baik umrah maupun wajib.
"Walau MERS membayang-bayangi jamaah ibadah umrah, tapi hal itu jangan membuat kita batal atau tidak jadi melaksanakan kegiatan keagamaan tersebut di Mekkah - Madinah," terangnya.
Yang terpenting, menurut Sekretaris Komisi IV DPRD Kalsel yang juga membidangi kesehatan dan keagamaan itu, kehati-hatian bagi jamaah yang mau melaksanakan ibadah umrah, baik saat mau berangkat maupun ketika berada di Arab Saudi.
Sebagai contoh, mereka yang mau melaksanakan ibadah umrah, sebelum berangkat melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu secara benar, seperti imunisasi dan lainnya yang menjadi persyaratan untuk ke luar negeri, jangan cuma sekadar mengantongi surat/tanda sudah periksa kesehatan.
Sementara itu, pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin, menyiapkan empat ruangan khusus untuk pasien Sindrom Pernapasan Timur Tengah atau MERS-CoV.
Humas RSUD Ulin Banjarmasin M Yusuf, Selasa mengatakan, RSUD Ulin telah menyiapkan empat ruangan khusus dengan empat tempat tidur, yakni, di ruangan Aster lantai lima.
"Selain menyiapkan ruangan, RSUD Ulin juga sudah menyiapkan peralatan dan obat-obatannya, juga para dokter dan perawatnya," kata Yusuf.
Langkah tersebut, ujar dia, untuk persiapan apabila ada warga Kalsel yang baru datang dari ibadah umroh terdeteksi Mers-Cov.
Diungkapkannya, RSUD Ulin Banjarmasin telah menyiapkan dokter spesialisnya sebanyak lima orang, yakni, empat orang dokter ahli paru dan konsultan, tambah satu dokter anastasi.
Untuk perawat, lanjut Yusuf, RSUD Ulin Banjarmasin menugaskan sebanyak 11 orang perawat Intensive Care Unit (ICU) atau perawat yang sudah dilatih menangani permasalahan pasein Mers-Cov.
Kemenag Kotabaru Harapkan Dinkes Sosialisasikan "MERS"
Senin, 26 Mei 2014 21:30 WIB