Kandangan (ANTARA) - Supervisor Corporate Social Responsibility (CSR) PT Antang Gunung Meratus (AGM), Fahrurraji, menyampaikan klarifikasi dari penyataan anggota Komisi III DPRD Kabupaten HSS, Muhlis Ridani, yang menyebut donasi perusahaan pertambangan berskala nasional tersebut kecil.
Ia mengatakan, ada beberapa bantuan yang telah disalurkan perusahaan, termasuk kepada warga di sekitar perusahaan yang ikut terdampak karena pandemi COVID-19, jadi tidak hanya donasi yang disalurkan melalui Sekretariat Daerah (Setda) Pemkab HSS senilai Rp5 juta tersebut.
"Jadi bantuan yang disalurkan tidak hanya nominal Rp5 juta, tapi ada juga ribuan sembako yang telah kita salurkan untuk masyarakat yang berada di sekitar perusahaan dan terdampak COVID-19, serta bantuan lainnya," katanya, saat memberikan keterangan melalui telepon, Rabu (10/6).
Baca juga: Video - Tekan potensi kecelakaan kerja PT AGM terapkan program ANZAM
Dijelaskan dia, bantuan tersebut antara lain 10 Unit Wastafel Portable ke Dinas Perdagangan HSS, 2.420 Paket sembako ke masyarakat sekitar perusahaan di HSS, 500 masker kain dan sprayer ke desa IDM.
Juga telah diserahkan dana bantuan Rp5 juta untuk operasi pasar Setda HSS dan Rp4 juta untuk menunjang Satuan Tugas (Satgas) yang beroperasi di Kecamatan Sungai Raya.
Selain itu, PT AGM menyalurkan pula sembako ke beberapa Pondok Pesantren (Ponpes) seperti di Ponpes Ibnu Masud Putera dan Putri, di Kecamatan Sungai Raya serta Ponpes Babussalam di Kecamatan Padang Batung yang dikirim rutin setiap bulan
Sebelumnya, anggota Komisi III DPRD Kabupaten HSS, Muhlis Ridani, mengatakan agar pemerintah juga mendorong beberapa perusahaan besar berskala nasional yang berinventasi di bidang pertambangan dan besarnya aset mereka Kabupaten HSS, bisa berbuat lebih dalam berkontribusi dalam penangangan COVID-19 di HSS.
Baca juga: PT AGM dukung percepatan pembangunan TPA lokasi baru
Menurut dia, berdasarkan laporan yang telah disampaikan dan dibukukan Gugus tugas COVID-19 HSS, PT AGM dilaporkan dengan bantuan dengan jumlah nominal yang kecil hanya Rp5 juta, malah kalah dengan perusahaan lokal, bahkan pemilik pertokoan biasa yang menyumbang hingga Rp10 juta.
"Harusnya sebagai perusahaan besar dan berinvestasi di daerah dapat membantu penangangan dampak COVID-19, apalagi dari enam kabupaten yang ada di kawasan banua enam di Kalsel, Kabupaten HSS juga masyarakatnya sangat terdampak akibat pandemi ini," katanya.