Buntok (ANTARA) - Berdasarkan hasil rapid test yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah bersama dengan UPTD Puskesmas, sedikitnya enam warga di wilayah setempat, termasuk peserta ijtima ke Gowa terindikasi terpapar Corona Virus Disease 19 (COVID-19).
"Tiga orang sudah dirujuk ke RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya, dan tiga orang lainnya sedang dirawat di ruang isolasi RSUD Jaraga Sasameh Buntok," kata Kabid pencegahan dan pengendalian penyakit pada Dinas Kesehatan Barito Selatan (Barsel), Zainah Rusiana saat dihubungi melalui via WhatsApp di Buntok, Kamis.
Ia mengatakan, keenam orang yang terindikasi terpapar COVID 19 tersebut akan dilakukan penanganan, dan pemeriksaan lebih lanjut.
"Meskipun demikian, keenam orang tersebut masih berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP)," ucap Zainah Rusiana yang juga bagian Call Center COVID 19 Barito Selatan itu.
Dia mengatakan, hasil rapid test itu hanya dilakukan untuk menapis, dan jika hasil rapid testnya positif, maka yang bersangkutan perlu dilakukan isolasi untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan kembali dengan Polymerase Chain Reaction (PCR) dan swab tenggorokan untuk menentukan apakah negatif atau positif tertular COVID-19.
"Sebab negatif palsu dan positif palsu hasil rapid test cukup tinggi, dan jangan heran kemudian jika ada orang yang positif menurut rapid test, tetapi negatif berdasarkan hasil pemeriksaan PCR, demikian juga sebaliknya," jelasnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan rapid test tersebut dilaksanakan pihaknya bersama UPTD Puskesmas terhadap 39 orang yang terdiri dari 30 orang masuk dalam daftar klaster Gowa dan sembilan orang lainnya berangkat sendiri atau ikut rombongan lain menghadiri kegiatan ijtima tersebut ke Gowa.
"Keenam orang yang terindikasi terpapar COVID-19 tersebut ada dari daftar klaster Gowa dan ada juga yang berangkat sendiri atau ikut rombongan lain berangkat menuju ke Gowa, Sulsel," kata Zainah Rusiana.
Sedangkan bagi mereka yang hasil rapid testnya negatif telah diminta agar melakukan isolasi secara mandiri dirumahnya masing-masing selama 14 hari kedepan, dan pihaknya akan memantau perkembangannya.
Ia juga mengimbau kepada warga Barito Selatan yang datang dari ijtima di Gowa, Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu yang namanya tidak masuk dalam daftar klaster Gowa supaya dapat bekerjasama dengan mendatangi fasilitas kesehatan untuk melaporkan kondisinya.