Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Polresta Banjarmasin, Kombes Pol Rachmat Hendrawan menyatakan jika polisi siap menghadapi situasi terburuk dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini seperti aksi anarkis massa dan sebagainya.
"Kami antisipasi segala kemungkinan terburuk sekalipun, sehingga apabila terjadi gejolak di masyarakat semua personel siap," kata Rachmat di Banjarmasin, Minggu.
Untuk itulah, tambah dia mulai sekarang personel terus diberikan pembekalan berupa latihan pengendalian masa (dalmas) dalam menghadapi unjuk rasa.
Dimana anggota diharapkan dapat melaksanakan tugas sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) agar tak melanggar aturan dan memastikan massa dapat dikendalikan dengan meminimalkan jatuhnya korban baik dari masyarakat ataupun aparat.
Selain pengamanan terbuka oleh anggota berseragam, tim khusus dari Satuan Reskrim dan Intelkam juga disiagakan menghadapi Pilkada serentak 2020.
"Saya minta anggota juga terus melakukan deteksi dini menyikapi dinamika di lapangan. Jangan sampai masalah kecil jadi besar akibat anggota lengah atau tidak peka," tambah Rachmat yang punya banyak pengalaman bertugas di Bumi Lambung Mangkurat seperti Kapolres Balangan dan Komandan Satuan Brimob Polda Kalimantan Selatan (Kalsel).
Terjaganya situasi kamtibmas yang kondusif memang menjadi fokus utama Rachmat Hendrawan sejak dilantik Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani pada 20 Februari 2020.
Apalagi daerah berjuluk Kota Seribu Sungai itu tahun ini menghelat Pemilihan Walikota Banjarmasin yang tentunya rawan berdampak terganggunya keamanan jika situasi politik tak kondusif.
"Sesuai pesan dari bapak Kapolda, Banjarmasin sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Selatan adalah barometer pengamanan di Kalsel. Jadi, hal ini harus disadari betul oleh seluruh anggota Polresta Banjarmasin dengan kinerja terbaik mengamankan kota ini," lanjut pria yang sebelumnya menjabat Direktur Samapta Polda Kalimantan Utara itu.
Polisi siap hadapi situasi terburuk Pilkada Banjarmasin
Selasa, 17 Maret 2020 8:19 WIB