Jakarta (ANTARA) - Museum Louvre di Paris, Prancis, menutup pintunya untuk pencinta seni dan turis untuk hari kedua, Senin (2/3) setelah staf mogok kerja karena khawatir atas risiko kesehatan yang terkait dengan virus corona.
Antrean terlihat di depan museum paling banyak dikunjungi sedunia, rumah dari lukisan Mona Lisa yang ternama, pada pagi hari yang dihiasi hujan.
Hukum di Prancis memberikan pekerja hak untuk menarik diri di bawah undang-undang yang diperkenalkan Presiden Sosialis Francois Mitterrand pada awal 1980-an, jika mereka merasakan keselamatan mereka terancam.
Di Louvre, mayoritas dari 300 staf memilih untuk tidak bekerja kecuali manajemen museum menyediakan gel disinfektan dan memasang lagi kaca penghalang antara bagian penerima tamu dan pengunjung, lapor Le Parisien seperti dilansir Reuters.
Sebuah pemberitahuan di pintu masuk menyebutkan, "Kami akan memberitahukan kapan museum akan dibuka sesegera mungkin."
Pemerintah Prancis melarang adanya pertemuan publik dengan jumlah lebih dari 5.000 orang untuk mencegah wabah yang setidaknya telah memakan korban jiwa dua orang dan menginfeksi lebih dari 130 orang.
Langkah itu tidak mencakup museum, tempat wisata dan taman hiburan. Manajemen Louvre mengatakan mereka memastikan semua tindakan pencegahan dilakukan agar museum bisa beroperasi lagi secara normal.
"Dalam kondisi seperti ini, tidak perlu menutup museum," kata general administrator Louvre Maxence Langlois-Berthelot pada pewarta.
"Kami melakukan semua langkah yang diminta pihak berwenang."
Disneyland di Paris, 32 km dari Paris, dibuka seperti biasa, Senin, begitu juga Menara Eiffel.
Museum Louvre tutup karena kurang staf akibat virus corona
Minggu, 8 Maret 2020 7:39 WIB