Banjarmasin,(Antaranews Kalsel)- Sebanyak 200 anggota komunitas Sepeda Antik Banjarmasin (Saban) diminta mencintai lingkungan dengan bertindak dan berperilaku selalu menuju pelestarian lingkungan.
 "Mereka para anggota Saban berusaha menggunakan transportasi yang ramah lingkungan, tidak menggunakan energi minyak dan tidak menimbulkan asap salah satu bentuk mencintai lingkungan," kata Pendiri Komunitas Saban Banjarmasin,  Mohammad Ary kepada pers di Banjarmasin, Senin.
Belum lama ini komunitas yang berdiri 8 Agustus 2008 tersebut beberapa kali melakukan kegiatan terkahir 1 Desember menggelar festival hijau yang melibatkan anggota Saban untuk memberikan pemahaman terhadap pentingnya kelestarian lingkungan.
Dalam festival hijau tersebut digelar pengolahan sampah organik jadi pupuk, pemanfaatan bank sampah, mengolah bahan sampah menjadi kerajinan tangan, dan pameran foto lingkungan.
Komunitas Saban ini juga tergabung dalam Forum Komunitas Hijau (FKH) Banjarmasin untuk memperkuat posisi kota Banjarmasin sebagai kota hijau (green city) di tanah air.
Menyinggung organisasi komunitas Saban tersebut disebutkannya adalah para pengoleksi sepeda tua yang berasal dari tahun 1920 hingga sekarang, sepeda tua tersebut baik buatan Inggris, Belanda, China dan buatan negara lainnya, seperti merk Raleh, Simplek, Simking dan lainnya.
Keberadaan komunitas ini memperkuat pula Kota Banjarmasin sebagai kota tua serta sebagai kota pariwisata disamping kota budaya.
Para komunitas tersebut sudah pula melakukan perjalanan panjang seperti antara Banjarmasin ke Kota Palangkaraya (Kalteng) berjarak 200 km, atau dari Banjarmasin ke Kota Amuntai (210 km) dan Banjarmasin Takisung (70 Km).
 Dalam setiap kegiatan perjalanan anggota Saban selalu mengkampanyekan pelestarian lingkungan kepada masyarakat, demikian Mohammad Ary. Â