Jakarta (ANTARA) - Bahana Sekuritas memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan ini bergerak terbatas menanti sentimen laporan keuangan tahun 2019.
"Sejumlah emiten masih akan melaporkan kinerja keuangan pada kuartal empat dan keseluruhan 2019, hal ini membuat investor wait and see untuk masuk," kata Analis Bahana Sekuritas Muhammad Wafi dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Ia memaparkan IHSG akan bergerak pada kisaran 6.150-6.300 poin dalam pekan ini, dengan saham-saham yang layak untuk diperhatikan di antaranya Bank Mandiri (BMRI), Bank Negara Indonesia (BBNI), Gudang Garam (GGRM), Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), Semen Indonesia (SMGR), dan Astra International (ASII).
"Bila melihat pola-pola akumulasi dari investor asing serta indikator-indikator teknikal yang masih positif, beberapa saham itu cukup layak untuk diperhatikan," katanya.
Baca juga: Flash - IHSG dibuka melemah 6,38 poin
Pekan lalu, Wafi mengemukakan indeks ditutup pada level 6.244,1 atau melemah 0,8 persen. Keputusan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah selama tiga bulan berturut-turut di level lima persen menjadi sentimen bagi pergerakan IHSG.
"BI terakhir kali memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada Oktober. Bahana memperkirakan kebijakan moneter masih memiliki ruang untuk memangkas BI 7-day reserve repo secara total sebesar 50 bps sepanjang tahun ini," paparnya.
Menurut dia, beberapa laporan keuangan emiten yang dimulai oleh sektor perbankan, juga turut memengaruhi pergerakan indeks pekan sebelumnya.
Wafi mengemukakan BBNI mencatat laba bersih pada kuartal empat turun 4,6 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya atau secara nominal sebesar Rp3,4 triliun, sehingga secara keseluruhan pada 2019, laba bersih tumbuh sebesar 2,5 persen atau secara nominal tercatat sebesar Rp15,4 triliun hingga akhir 2019.
Baca juga: IHSG Senin menguat 18,84 poin
Tahun ini, Bahana memperkirakan BBNI mampu meningkatkan pendapatan bunga atau net interest margin (NIM) dengan fokus penyebaran kredit kepada pinjaman usaha kecil dan menengah serta konsumer, BBNI juga diuntungkan dari partisipasi membiayai kredit infrastruktur.
Di sisi lain, ia juga mengemukakan, pergerakan indeks juga dipengaruhi oleh investor asing yang tercatat melakukan penjualan bersih sebesar Rp804,8 miliar dengan saham yang banyak dijual asing di antaranya saham Bank Centra Asia (BBCA), Bank Negara Indonesia (BBNI), Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP), Waskita Karya (WSKT), dan Matahari Department Store (LPPF).