Areal persawahan di Kecamatan Pulau Laut Timur dan di beberapa daerah lainnya di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan masih memerlukan saluran irigasi untuk mendukung program intensifikasi lahan.


"Sebagian besar areal persawahan di Berangas, Pulau Laut Timur belum mendapatkan air yang cukup," kata anggota Komisi II DPRD Kotabaru, Endriansyah ST, di Kotabaru, Rabu.

Petani di daerah itu hanya mengandalkan air hujan untuk mengairi areal persawahan mereka.

Para petani di Pulau Laut Timur sudah sejak lama meminta dibangunya saluran irigasi kepada pemerintah daerah, tetapi sampai saat ini belum juga ada realisasinya.

Irigasi, menurut dia, merupakan kebutuhan yang mendesak bagi petani agar mereka bisa mengoptimalkan hasil panen dalam upaya meningkatkan produksi gabah.

Tersedianya irigasi sangat membantu petani agar bisa meningkatkan musim tanam dari satu kali menjadi dua atau bahkan tiga kali tanam setiap tahunnya.

Pulau Laut Timur yang memiliki potensi persawahan cukup luas, tidak akan memberikan dampak positif atau nilai tambah bagi perekonomian di daerah itu, manakala tidak tersedia sarana irigasi yang memadai.

Dengan tersedianya saluran irigasi dan suplai air yang cukup, petani tidak lagi bergantung pada air hujan, tetapi mereka akan bisa mengatur musim tanam sesuai dengan keinginan.

Sebelumnya, Bupati Kotabaru, H Irhami Ridjani, mengatakan, Kotabaru mulai mengembangkan embung atau danau kecil di sejumlah kecamatan untuk mengairi lahan persawahan di daerah itu.

"Mulai 2012, kita akan mengembangkan embung yang ada di daerah untuk dijadikan tempat penampungan air guna mengairi lahan sawah di daerah tersebut," katanya.

Menurut Bupati, dengan adanya embung tersebut lahan persawahan tidak produktif akan menjadi produktif setelah mendapatkan aliran air yang cukup.

Setelah embung terbangun, ujar Bupati, Pemkab Kotabaru akan melengkapinya dengan membangun sarana irigasi dari embung ke lokasi persawahan.

Secara tidak langsung akan berdampak pada meningkatnya produktivitas padi di Kotabaru.

Tahap pertama, Pemkab Kotabaru melalui Dinas Pertanian akan membangun embung di Pulau Laut Timur dan Pulau Laut Selatan.

Selain bermanfaat untuk mengairi sawah, embung tersebut juga akan dikelola untuk menjadi lokasi wisata alam di kecamatan-kecamatan.

Dengan sistem tersebut, menurut Irhami, Kotabaru akan menjadi daerah yang berswasembada beras dan mampu mensuplai ke daerah di sekitarnya.

Saat menjabat Kepala Dinas Pertanian Kotabaru H Zuhairil Anwar MM, mengatakan, sekitar 27 ribu hektare lahan pertanian di Kotabaru belum memiliki saluran irigasi teknis.

"Sedangkan yang tersedia baru saluran drainase (saluran pembuangan), di mana lahan sawah pada musim hujan kebanyakan air sehingga perlu adanya saluran pembuangan," katanya.

Sedangkan untuk pengairan di lahan sawah khusus tadah hujan, diperlukan saluran irigasi teknis, di mana distribusi air dapat diatur sesuai kebutuhan.

  Namun kenyataanya, kata dia, hingga saat ini hampir semua lahan pertanian di Kotabaru belum memiliki saluran irigasi teknis, sehingga produktivitas gabah masih belum seperti yang ada di daerah Pulau Jawa./D.
(T.I022/B/B012/B012) 06-02-2013 18:41:44

Pewarta:

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013