Kuliner Sotong Pangkong kembali mewarnai jajanan kuliner khas bulan Ramadhan di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, yang jumlahnya ratusan kios di sepanjang Jalan Hos Cokroaminoto.

"Pembeli mulai ramai untuk menikmati jajanan Sotong Pangkong sejak umat Muslim selesai Shalat Tarawih hingga malam hari," kata Oga, seorang penjual jajanan Sotong Pangkong di kawasan Jalan Hos Cokroaminoto, Selasa malam.

Ia menjelaskan, jajanan Sotong Pangkong merupakan ciri khas masyarakat Melayu Pontianak yang gemar nongkrong sambil mencicipi berbagai jajanan, salah satunya Sotong Pangkong, cumi yang dibakar dan kemudian ditambah kuah kacang dengan rasa pedas dan sedikit asam itu.

"Dalam sehari kalau cuaca bagus untuk dua kios atau gerobak ini kami mampu menghabiskan sekitar dua kilogram cumi kering, dengan harga jual bervariasi mulai Rp10 ribu/ekor, kemudian Rp20 ribu/ekor hingga Rp60 ribuan/ekornya," kata Oga yang mulai menjual Sotong Pangkong sejak tiga tahun terakhir itu.

Menurut dia, para pengunjung yang datang untuk membeli dan menikmati kuliner Sotong Pangkong tidak hanya dari masyarakat Kota Pontianak saja, melainkan juga ada tamu-tamu dari luar yang penasaran menikmati gurihnya Sotong Pangkong tersebut.

"Kuliner Sotong Pangkong tidak hanya dinikmati oleh kalangan orang tua saja, melainkan anak-anak, dan remaja yang rata-rata menikmati kuliner ini sambil bersantai ria sambil menikmati udara malam di Kota Pontianak," katanya.

Kuliner Sotong Pangkong berbahan dasar sotong (cumi), kemudian ditambah dengan sambal kacang yang merupakan kuliner khas Melayu Pontianak pada bulan Ramadhan di kota itu.

Adapun cara pengolahannya, yakni cumi kering dibakar, lalu setelah matang dipukul-pukul menggunakan palu sehingga cumi yang keras tersebut menjadi lunak dan gurih ketika disantap, dan ditambah dengan kuah kacang yang dicampur cabai dan sedkit asam.

Dalam kesempatan itu, Oga menambahkan, omzet yang didapatnya paling tinggi bisa sekitar Rp3 jutaan per malam untuk dua kios tersebut. "Lumayanlah bisa menambah penghasilan di bulan Ramadhan," ujarnya.

Dian salah seorang pembeli Sotong Pangkong menyatakan, dirinya dengan teman-temannya setiap bulan Ramadhan selalu menyempatkan untuk menikmati kuliner Sotong Pangkong yang merupakan kuliner yang hanya ramai di bulan Ramadhan itu.

"Sensasi dalam mengunyah dan rasa kuah kacang yang pedas dan sedikit asam itu, yang membuat saya selalu menyempatkan diri untuk menikmati Sotong Pangkong tersebut," ujarnya.

Menurut dia, kuliner Sotong Pangkong memang hanya ramai dijual sepanjang bulan Ramadhan, kalau di bulan lain ada tetapi tidak banyak sehingga pembelinya juga tidak seramai di bulan Ramadhan.




 

Pewarta: Andilala

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019