Kabid PAUD Dikmas Dinas Pendidikan (Disdik) HSS Zainal Abidin, di Kandangan, Jum'at (10/5), mengatakan program ini merupakan hasil kerjasama dari Disdik HSS dengan Rutan Kandangan, dengan memberdayakan peran pamong belajar dari Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).
"Diharapkan dengan adanya program ini maka warga binaan yang buta aksara dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam baca, tulis, berhitung (calistung), dengan teknik pembelajaran yang terpadu dan efektif," katanya, yang juga merupakan Project Leader program saat memberikan laporan.
Baca juga: Video : Disdik HSS targetkan kelulusan 100 persen UNBK SMP
Dijielaskan dia, warga belajar ini nantinya akan dibimbing pamong belajar dan juga dari teman sebaya, ada 12 orang warga belajar dalam program keaksaraan, 6 orang mengikuti program paket A dan 6 orang lainnya mengikuti paket B.
Tujuan program ini untuk menyediakan pendidikan bagi masyarakat, khususnya warga binaan, pemerataan pendidikan dan meningkatkan indeks Pembangunan Manusia (IPM) HSS, serta mendukung visi dan misi Kabupaten HSS yang Cerdas, Inovatif, Teknologis dan Agamais (Cinta) untuk mewujudkan kesejahteraan dunia dan akhirat.
Kepala Rutan Kandangan Jeremi Leonta, mengatakan program ini sejalan pembinaan yang dilaksanakan pihaknya dalam meningkatkan kualitas diri warga belajar agar bisa menyadari kesalahan dan tidak mengulangi perbuatan, sehingga kemudian bisa kembali membaur dan diterima di masyarakat.
Dijelaskan dia, telah melakukan inventarisasi terhadap warga binaan baik yang buta hurup maupun putus sekolah sehingga bisa mengikuti pendidikan yang sesuai jenjang, dan memastikan nantinya warga binaan tersebut dapat sampai selesai belajarnya.
"Sebagian besar warga binaan disini merupakan warga HSS atau 80 persen dari total warga binaan, dan kerjasama dengan Disdik HSS ini menjadi upaya terpadu membina mereka bisa kemudian mandiri dan memulihkan hubungan sosial mereka," katanya.
Baca juga: HSS gelar peringatan Hari Pendidikan Nasional
Bupati HSS H Achmad Fikry, mengharapkan dengan adanya program ini warga binaan dapat memiliki kesibukan dan keterampilan, sehingga nantinya hingga keluar dari Rutan mendapat bekal pengetahuan dan keterampilan, karena pendidikan sangat penting utamanya bisa baca, tulis dan berhitung.
Menurut dia, bersama SOPD terkait dan pihak Rutan nantinya juga akan menfasilitasi pelatihan yang dapat dilaksanakan di dalam Rutan, sehingga berbagai keterampilan yang diperoleh tersebut dapat membuat warga binaan bisa lebih mandiri, maka tak terjerumus dalam masalah hukum lagi.
Warga binaan diingatkan tidak perlu malu untuk belajar, karena di semua pekerjaan saat ini dibutukan pendidikan dan keterampilan maka bagi yang mengikuti paket A, B maupun C nantinya walaupun tidak bisa menyelesaikan di Rutan, maka bisa diselesaikan di PKBM terdekat warga binaan tinggal.
"PKBM wajib menerima mereka yang ingin melanjutkan pendidikan, jangan ada yang putus sekolah, kita dari pemerintah daerah akan terus memberikan perhatian dan dorongan agar anak-anak warga binaan dapat memiliki masa depan yang lebih baik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019