Perusahaan Daerah Air Minum Intan Banjar, Kalimantan Selatan, menambah cakupan pelayanan air bersih ke daerah pinggiran yang sebelumnya cukup kesulitan menerima distribusi air bersih.


Peningkatan pelayanan direalisasikan melalui kerja sama dengan PT Drupadi Agung Lestari yang membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang diresmikan Bupati Banjar Khairul Saleh, Selasa.

Peresmian dihadiri Wakil Wali Kota Banjarbaru Ogi Fajar Nuzuli dan perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dari Badan Pendukung Pengembangan Pengelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Cece Sutapa.

"Melalui pembangunan IPA ini diharapkan distribusi air bersih di daerah yang kesulitan air bersih bisa teratasi sehingga cakupan pelayanan semakin luas dan pelanggan bertambah," ujar bupati.

Ia mengatakan, PDAM Intan Banjar yang dikelola Pemkab Banjar didukung Pemkot Banjarbaru dan Pemprov Kalsel terus berupaya meningkatkan pelayanan air bersih kepada pelanggan di Kabupaten Banjar maupun Kota Banjarbaru.

Salah satunya melalui pembangunan IPA Gubernur Syarkawi yang terletak di Kecamatan Gambut bekerja sama dengan investor PT Drupadi melalui sistem bangun guna serah yang berlaku selama 20 tahun.

"Kerja sama disepakati selama 20 tahun dan setelah itu seluruh aset yang dibangun perusahaan menjadi milik Pemkab Banjar sehingga bisa terus digunakan untuk melayani distribusi air bersih kepada pelanggan," ungkapnya.

Direktur Utama PDAM Intan Banjar Rifqi Basri mengatakan, kerja sama dilakukan dengan membeli air bersih yang sudah diolah IPA Gubernur Syarkawi kemudian dialirkan kepada pelanggan di daerah pinggiran.

Daerah yang bisa dilayani air bersih melalui IPA itu adalah Kecamatan Landasan Ulin dan Liang Anggang Kota Banjarbaru serta Kecamatan Gambut, Beruntung Baru, Tatah Makmur dan Aluh-Aluh yang masuk Kabupaten Banjar.

"Air bersih dibeli sebesar Rp2.098 per meter kubik dan harga tersebut lebih murah dibanding membeli air dari pihak lain sehingga diharapkan bisa menambah jumlah pelanggan hingga mencapai 40 ribu," ujarnya.

Dikatakan, produksi air bersih yang dihasilkan IPA Gubernur Syarkawi mencapai 500 liter per detik tetapi pembelian airnya dilakukan bertahap dan maksimal mencapai 500 liter per detik empat tahun ke depan.

  "Pembelian air disesuaikan jumlah pelanggan sehingga pembelian bertahap dan bulan Oktober 2013 diharapkan air bersih sudah bisa dibeli sebanyak 150 liter per detik untuk melayani pelanggan," katanya. /D.

Pewarta:

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013