Kabupaten Kotabaru, sekitar 350 km sebelah Tenggara Kota Banjarmasin, ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan, memiliki potensi gas metana atau CH4 yang cukup besar.


Bupati Kotabaru H Irhami Ridjani, di Kotabaru, Selasa, mengatakan, potensi gas metana tersebut tersebar di beberapa daerah di Kabupaten Kotabaru.

"Diantaranya di wilayah Bungkukan Kecamatan Kelumpang Barat dan beberapa daerah lainnya," jelas Irhami.

Bupati menjelaskan, sebuah perusahaan besar permigasan telah melakukan penelitian terhadap potensi gas metana di Kotabaru.

"Alhamdulillah, hasilnya ditemukan beberapa tempat memiliki potensi gas metana yang menurut dia sama dengan deposi gas metana di Kalimantan Timur," ujarnya.

Potensi gas metana tersebut, kata Bupati, akan segera di eksploitasi untuk kesejahteraan masyarakat Kotabaru.

"Kami ingin potensi yang ada ini kita manfaatkan untuk kemaslahatan umat bersama," lanjutnya.

Untuk memanfaatkan potensi gas metana tersebut, menurut Bupati masih perlu koordinasi dengan lembaga terkait serta perusahaan migas yang profesional.

Selain Pamukan Barat, dan beberapa kecamatan lainnya, Kabupaten Kotabaru juga memiliki potensi minyak dan gas.

Pulau Lari-Larian yang memiliki panjang sekitar 340 meter dengan lebar sekitar 146 meter atau total luas 3,5 hektare tersebut terletak di koordinat LS 03 drajat 32`53" dan BT 117 drajat 27`14".

Pulau yang luasnya sekitar 3,5 hektare tersebut memiliki potensi minyak dan gas bumi. Dan untuk memanfaatkan kekayaan alam tersebut, sebuah perusahaan swasta telah siap melakukan eksploitasi sumber daya alam di Pulau Larilarian atau Blok Sebuku.

Akhmad Rivai MSi, saat masih menjabat Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kotabaru, mengakatan, gas yang terkandung di dalam perut bumi Larilarian tersebut merupakan gas kering (dry gas) dengan kandungan 97-98 persen metana 0,5-0,75 mol persen CO2 dan 0,2-0,32 mol persen nitrogen dan 0 persen H2S.

Perusahaan PT Pearl Oil sebagai perusahaan yang akan mengeksploitasi potensi gas di Larilarian itu mengharapkan Delivery rate dari pengoperasian enam sumur adalah 100 Million Metric Standard Cubic Feet per Day (MMSCTD) atau Juta Standar Metrik Kaki Kubik per Hari.

  Menurut perkiraan sementara, rencananya gas di Blok Sebuku itu akan dieksploitasi hingga 2020 atau sekitar sembilan tahun./D.
(T.I022/B/H005/H005) 15-01-2013 08:07:54

Pewarta:

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013