Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin meminta agar dinas dan satuan kerja pelaksana pembangunan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan segera merealisasikan program pembangunan yang ditetapkan pada 2013.


"SKPD di lingkungan Pemprov Kalsel saya minta segera merealisasilan program dan proses lelang proyek, tidak ada lagi alasan dana APBN terlambat," kata Gubernur pada penyerahan DIPA 2013 di Banjarbau, Rabu.

Menurut Gubernur pada 2013 Kalimantan Selatan mendapat kucuran dana Rp17,78 triliun dari APBN 2013 yang terdiri dari Rp5,91 triliun untuk 804 DIPA kementerian/lembaga dan dana transfer ke daerah untuk provinsi/kabupaten/kota Rp11,87 triliun.

Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2013 Provinsi Kalimantan Selatan dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) APBD Provinsi Kalsel tahun anggaran 2013, berlangsung di ruang Idham Khalid Sekretariat Daerah Pemprov Kalsel.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur berharap pemerintah daerah lebih fokus terhadap program yang memberikan nilai tambah bagi masyarakat, sehingga kesenjangan ekonomi daerah dapat diminimalisir melalui peningkatan kualitas belanja APBD.

Penyerahan DIPA lebih awal, merupakan cerminan keinginan proses pembangunan dan pencairan agar lebih merata dan memberikan efek ganda yang lebih besar terhadap perekonomian di daerah.

Selain itu, para dinas terkait juga bisa meningkatkan pendapatan asli daerah dalam rangka peningkatan kemandirian daerah.

Dengan adanya pelaksanaan pembangunan yang lebih cepat, diharapkan masyarakat juga lebih cepat menikmati hasil pembangunan dan manfaat APBN/APBD lebih cepat.

Menurut gubernur, tahun ini angka pengguran nasional jadi 6,4 sampai 6,6 persen dan 5,6 persen di 2013. Sedagnkan di Kalsel telah mencapai 5,1 persen.

Sebelumnya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Kalimantan, Khairil Anwar mengatakan, pemulihan ekonomi diperkirakan baru akan terjadi pada semester kedua tahun 2013.

Dengan demikian, realisasi belanja modal daerah pada awal tahun 2013 diharapkan akan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan di tengah kelesuan penjualan berbagai komoditas ekspor asal daerah sumber daya alam ini.

Selain itu, tambah dia, pemerintah perlu menjaga intensitas belanja modalnya supaya tetap tinggi.

"Realisasi belanja modal memiliki multiplier efek yang tinggi pada perekonomian, karena akan mendukung peningkatan infrastrukut," katanya.

  Perkembangan infrastruktur akan diikuti dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat, dengan demikian konsumsi masyarakat sebagai salah satu komponen pertumbuhan ekonomi akan tumbuh tinggi./D.
(T.U004/B/H005/H005) 19-12-2012 22:19:19

Pewarta:

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012