Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, menggandeng PT Pos Indonesia untuk mendistribusikan logistik Pemilu 2019 ke sejumlah daerah di "Bumi Saijaan".

Ketua KPU Kotabaru Zainal Abidin, Rabu mengatakan, pihaknya dua kali mengumumkan lelang distribusi logistik pemilu, namun tidak ada penawar.

“Jadi pilihannya swakelola atau penunjukkan langsung,” katanya.

Ia mengungkapkan, distribusi logistik pemilu ke 21 kecamatan akan dilakukan pada 11-16 April 2019 dengan 17 unit truk yang siap dioperasikan setiap harinya. Khusus logistik pemilu untuk dua kecamatan yakni Pulau Sembilan dan Pamukan Selatan akan didistribusikan lewat jalur laut.

Pendistribusian logistik dilaksanakan bertahap antara enam sampai tujuh kecamatan perhari. Sedangkan pada tiga hari terakhir distribusi difokuskan di Pulau Laut Utara yang langsung ke keluraham dan desa.

“Ketentuannya, paling lambat H-1 sampai di KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara, dengan waktu yang tersisa enam hari, kami tetap optimistis,” ucap Zainal.

Rencana distribusi logistik pemilu yang ditetapkan KPU Kotabaru beberapa kali mengalami penundaan, disebabkan logistik belum lengkap, terutama formulir.

Dijelaskan Zainal, keterlambatan distribusi formulir terjadi di seluruh daerah karena kendala bahan baku, bahkan KPU RI sampai menyurati pabrikan kertas agar menunda ekspor.

“Baru dua hari lalu formulir terakhir datang, yaitu formulir C dan C1. Kami akan menyelesaikan sortir dan pengepakan dalam dua hari ini,” kata Zainal.

Ia menambahkan, di awal pihaknya berencana  melakukan sortir akhir di tingkat kabupaten dengan menghadirkan seluruh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sebelum kotak suara disegel.

Namun mengingat waktu yang sangat terbatas, sortir akhirnya akan dilakukan PPK di masing-masing kecamatan, sehingga kotak suara yang nanti dikirim tidak dalam kondisi disegel.

“Dalam proses pendistribusian melibatkan keamanan dan bawaslu, kemudian PPK akan menyortir dengan disaksikan pengawas dan kami imbau parpol juga ikut, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” tegas Zainal.

Di sisi lain, KPU Kotabaru juga berkoordinasi dengan BMKG terkait kondisi iklim dan sudah menyiapkan kemungkinan-kemungkinan agar dapat menimimalkan kerusakan serta mengantisipasinya dengan proses pendistribusian yang terencana dengan baik.***2***

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019