Mengenal fotografi "tuyul"

Rabu, 27 Maret 2019 7:26 WIB

Mini figur biasa dipakai sebagai pelengkap pada maket bangunan, konstruksi, atau kereta api, tetapi di tangan fotografer, wujud orang-orangan itu bisa tampil menjadi seni artistik.

Mini figur biasa disebut "tuyul" oleh penggemarnya, memiliki ukuran 1,6 cm dan skala 1:87 yang merupakan perbandingan dengan ukuran manusia.

Fotografi tuyul, dengan genre still life, diperkenalkan oleh Tatsuya Tanaka dan Slinkachu yang telah menginspirasi fotografer di Tanah Air

Penggemar fotografi tuyul bisa memadukan figur orang-orangan dengan berbagai benda seperti bola tenis, karton, peruncing pensil, alat pengusir nyamuk, sikat gigi, hingga jepitan jemuran sebagai objek pembanding, sekaligus memberi kesan hidup pada benda itu.

Salah satu pegiat fotografi tuyul, Rahmat Budiman (32), di Jakarta, Sabtu (23/3) mengatakan, memotret mini figur tidak gampang karena perlu ketelitian dan kesabaran dari si fotografer. Namun, siapapun dapat memotret mini figur, tidak butuh kemampuan fotografi profesional.

Ide dan daya imajinasi menjadi unsur terpenting agar benda kecil itu terlihat hidup dan berada dalam satu cerita.

"Jadi lebih kepada bagaimana seseorang berkreasi dengan idenya. Yang mahal itu ide, memadukan figur mini dengan objek pembanding," ujar Rahmat.

Agar detail terlihat sempurna dan cerita yang dibangun terkesan lebih hidup, ia sangat merekomendasikan penggunaan lensa makro saat memotret.

Kemudian, untuk membangun konsep cerita, bisa manfaatkan benda-benda di sekitar bahkan yang "tidak biasa" sekalipun seperti nasi kering hingga tumpukan kacang yang bisa menjadi paduan diorama menarik.

"Kita punya mainan pose apa, kita lihat ada spot unik seperti lantai yang berlubang. Kita gabungkan dengan mini figur pekerja dan bisa seolah-olah sedang membetulkan jalan," kata dia.

Senada dengan Rahmat, pegiat fotografi mini figur dari ToygraphyID, Januar Budi Nurcahyo, mengatakan memotret tuyul memiliki keistimewaan sendiri dibanding action figure lainnya seperti robot, tokoh pahlawan super dari Marvel atau DC yang punya ukuran lebih besar.

Ide serta kecermatan seseorang dalam memadukan unsur yang ada di sekitar menjadi tantangan sang fotografer. Terlebih dengan ukuran sangat kecil, proses memotret bisa berjam-jam untuk satu frame yang diinginkan.

"Motret tuyul ini adalah seni memotret nungging (menungging). Kita sampai harus nungging agar mini figur ini seolah kelihatan nyata dengan background di sekitarnya," kata dia, saat ditemui di kawasan Kota Tua Jakarta, Minggu (24/3).
 
 

Pewarta: Peserta Susdape XIX/Asep Firmansyah

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019

Terkait
Terpopuler