Dosen FISIP Universitas Lambung Mangkurat Dr Budi Suryadi mengatakan hoaks telah merusak dan membodohi generasi muda karena menciptakan jurang berpikir yang sesat.

Menurut Budi, saat menjadi nara sumber dalam Dialog Kebangsaan bertema "Cerdas Logis dan Akademis Menghadapi Pemilihan Umum 2019", mahasiswa adalah salah satu yang sangat dirugikan dengan adanya hoaks ini, karena sebagai pengguna media sosial yang cukup tinggi jumlahnya.

Menangkal bertebarannya berita bohong atau hoaks yang akhir-akhir ini semakin menggila, Forum Mahasiswa Milenial menggelar dialog di Gedung Dakwah Nahdlatul Ulama (NU) Kalsel di Jalan Ahmad Yani Km 12, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Minggu (24/3).

Melalui dialog tersebut, diharapkan akan mampu mengasah daya kritis generasi muda dalam meneriam setiap informasi, terutama menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Budi berharap, para generasi milenial jadi pemilih cerdas yang tidak mudah termakan hoaks yang bertujuan memecah belah persatuan anak bangsa.

Untuk itu, Budi pun memberikan beberapa tips jadi pemilih cerdas. Di antaranya tidak gegabah, berpikir kritis, menghindari berpikir sesat, melakukan komparasi, berpikir jangka panjang, menghindari prasangka dan berpikir jernih.

Selain berita bohong yang sengaja disebar, tambah Budi, kerap kali juga ada pernyataan yang salah kaprah. 

Dimana tujuannya hanya menyudutkan pemerintahan.

"Misalnya berdirinya toko ritel modern hingga membuat pedagang kecil sengsara itu salah presiden. 

Pernyataan itu sangat keliru. Karena itu adalah wewenangnya pemerintah kabupaten dan kota memberikan izin. 

Jadi masyarakat juga jangan asal percaya terhadap pernyataan seperti ini dan masih banyak hal lagi yang tidak ada sangkut pautnya dengan presiden misalnya," papar Budi di hadapan mahasiswa yang berasal dari Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin, Univeristas Lambung Mangkurat dan Uniska Banjarmasin itu.

Senada disampaikan pembicara lainnya Dr Irfan Noor. Diungkapkannya, Pilpres kali ini sangat didominasi hoaks. Berita-berita bohong dan memfitnah salah satu calon presiden sangat mudah dijumpai di media sosial.

"Pengguna media sosial yang kebanyakan generasi milenial harus kritis terhadap segala informasi yang diterima berkaitan dengan Pilpres. Cek kebenarannya sebelum meyakininya," jelas dosen Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin itu.
 

Pada kesempatan itu, Forum Mahasiswa Milenial juga mendeklarasikan tiga poin pernyataan sikap. Yakni pertama menyatakan jika kemajuam bangsa adalah keberhasilan pemerintah.

Kedua, sebagai mahasiswa menolak pemberitaan hoaks yang dapat memecah belah persatuan anak bangsa.

Terakhir, mereka akan menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2019 dengan aman dan damai karena Indonesia cinta damai.(***)  

Pewarta: Firman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019