Sutradara dan penata artistik Jay Subyakto membagikan sejumlah kiat membuat video "super steady” alias tidak goyang meski hanya menggunakan smartphone.
Di acara workshop Samsung Galaxy S10 di Bursa, Turki, Selasa (19/3), Jay menjelaskan setidaknya ada lima hal yang harus diperhatikan untuk menghasilkan video yang bagus.
1. Smartphone yang tepat
Pertama, Jay mengatakan pemilihan smartphone yang tepat jadi kunci utama dalam pembuatan video dengan kualitas baik.
"Untuk mendapatkan footage yang baik dan layak untuk menjalani proses editing, pilih smartphone dengan kemampuan merekam baik," kata Jay.
Rangkaian Samsung Galaxy S10 dilengkapi dengan kemampuan merekam video HDR10+ dan 10 bit, sehingga diklaim dapat menghadirkan kekentalan warna yang tidak akan pecah saat mengalami proses editing.
2. Tangan pengganti tripod
Perlakukan tangan layaknya tripod. Teknik ini dapat mengurangi guncangan saat merekam video.
Jay mengatakan, pada smartphone Samsung Galaxy S10 sudah dilengkapi fitur Super Steady yang mampu meredam goncangan saat proses perekaman gambar.
"Super Steady pada kamera memungkinkan perekaman video dengan mulus, menstabilkan perekaman gambar meski objek video bergerak, hingga cuplikan video yang dihasilkan terlihat halus tanpa goncangan berarti," kata Jay.
3. Landscape
Hasil rekaman akan terasa lebih utuh saat kita menggunakan format landscape saat merekam video menggunakan ponsel pintar.
"Apalagi Samsung Galaxy S10 dilengkapi Ultra-Wide angle yang mampu menangkap video sesuai dengan apa yang ditangkap oleh mata (123 derajat) sehingga mampu memberikan efek sinematik," katanya.
4. Padukan teknik pengambilan gambar
Untuk menambah efek sinematik, kita dapat memanfaatkan sejumlah teknik pengambilan gambar saat sedang melakukan merekam menggunakan smartphone seperti teknik tilt, slide dan panning.
"Teknik tilt adalah menggunakan tangan sebagai tumpuan untuk kemudian menggerakkan smartphone ke atas atau ke bawah. Kalau teknik slide sama seperti teknik tilt, teknik ini juga menggunakan tangan sebagai tumpuan, kemudian menggerakkan smartphone ke kanan dan ke kiri," katanya.
Sementara teknik panning dilakukan dengan cara menjadikan badan sebagai tumpuan, dapat dilakukan dengan gerakan vertikal atau horisontal.
5. Perhatikan angle
Sudut pandang alias angle sangat penting dalam teknik pengambilan video.
Samsung Galaxy S10+ dilengkapi dengan pilihan kamera belakang, Ultra-Wide, Wide dan Telephoto, sehingga dapat menangkap stock shoot dengan beragam angle.
"Tidak ada karya spektakuler yang dihasilkan dengan mudah. Namun, Samsung Galaxy S10 memberikan kemungkinan yang luas untuk mengeksplorasi dengan cara yang lebih nyaman, lebih cepat dan lebih terarah." Sementara itu, untuk memperkaya konten, Jay Subyakto menyarankan agar merencanakan terlebih dahulu objek-objek yang akan direkam.
"Rencanakan untuk mencipta sesuatu yang tidak konvensional, bila objek rekam sama maka pikirkan bagian dari hasil karya yang mampu mendapat perhatian penonton," kata pria 59 tahun itu.
Selain itu, ciptakan karya yang orisinal dan tidak biasa.
"Selipkan unsur budaya dan cerita dari video atau film yang hendak dibuat. Ambil beberapa foto untuk dijahit ke dalam video yang dapat menonjolkan budaya yang ingin dijadikan primadona. Jadikan video lebih bermakna dengan isi yang mengedukasi dan memberikan wawasan baru," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Di acara workshop Samsung Galaxy S10 di Bursa, Turki, Selasa (19/3), Jay menjelaskan setidaknya ada lima hal yang harus diperhatikan untuk menghasilkan video yang bagus.
1. Smartphone yang tepat
Pertama, Jay mengatakan pemilihan smartphone yang tepat jadi kunci utama dalam pembuatan video dengan kualitas baik.
"Untuk mendapatkan footage yang baik dan layak untuk menjalani proses editing, pilih smartphone dengan kemampuan merekam baik," kata Jay.
Rangkaian Samsung Galaxy S10 dilengkapi dengan kemampuan merekam video HDR10+ dan 10 bit, sehingga diklaim dapat menghadirkan kekentalan warna yang tidak akan pecah saat mengalami proses editing.
2. Tangan pengganti tripod
Perlakukan tangan layaknya tripod. Teknik ini dapat mengurangi guncangan saat merekam video.
Jay mengatakan, pada smartphone Samsung Galaxy S10 sudah dilengkapi fitur Super Steady yang mampu meredam goncangan saat proses perekaman gambar.
"Super Steady pada kamera memungkinkan perekaman video dengan mulus, menstabilkan perekaman gambar meski objek video bergerak, hingga cuplikan video yang dihasilkan terlihat halus tanpa goncangan berarti," kata Jay.
3. Landscape
Hasil rekaman akan terasa lebih utuh saat kita menggunakan format landscape saat merekam video menggunakan ponsel pintar.
"Apalagi Samsung Galaxy S10 dilengkapi Ultra-Wide angle yang mampu menangkap video sesuai dengan apa yang ditangkap oleh mata (123 derajat) sehingga mampu memberikan efek sinematik," katanya.
4. Padukan teknik pengambilan gambar
Untuk menambah efek sinematik, kita dapat memanfaatkan sejumlah teknik pengambilan gambar saat sedang melakukan merekam menggunakan smartphone seperti teknik tilt, slide dan panning.
"Teknik tilt adalah menggunakan tangan sebagai tumpuan untuk kemudian menggerakkan smartphone ke atas atau ke bawah. Kalau teknik slide sama seperti teknik tilt, teknik ini juga menggunakan tangan sebagai tumpuan, kemudian menggerakkan smartphone ke kanan dan ke kiri," katanya.
Sementara teknik panning dilakukan dengan cara menjadikan badan sebagai tumpuan, dapat dilakukan dengan gerakan vertikal atau horisontal.
5. Perhatikan angle
Sudut pandang alias angle sangat penting dalam teknik pengambilan video.
Samsung Galaxy S10+ dilengkapi dengan pilihan kamera belakang, Ultra-Wide, Wide dan Telephoto, sehingga dapat menangkap stock shoot dengan beragam angle.
"Tidak ada karya spektakuler yang dihasilkan dengan mudah. Namun, Samsung Galaxy S10 memberikan kemungkinan yang luas untuk mengeksplorasi dengan cara yang lebih nyaman, lebih cepat dan lebih terarah." Sementara itu, untuk memperkaya konten, Jay Subyakto menyarankan agar merencanakan terlebih dahulu objek-objek yang akan direkam.
"Rencanakan untuk mencipta sesuatu yang tidak konvensional, bila objek rekam sama maka pikirkan bagian dari hasil karya yang mampu mendapat perhatian penonton," kata pria 59 tahun itu.
Selain itu, ciptakan karya yang orisinal dan tidak biasa.
"Selipkan unsur budaya dan cerita dari video atau film yang hendak dibuat. Ambil beberapa foto untuk dijahit ke dalam video yang dapat menonjolkan budaya yang ingin dijadikan primadona. Jadikan video lebih bermakna dengan isi yang mengedukasi dan memberikan wawasan baru," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019