Dinas Perhubungan Kalimantan Selatan siap mengoperasikan lima unit Bus Rapid Transit (BRT) untuk melayani masyarakat yang akan bepergian dari Banjarmasin ke Banjarbaru maupun sebaliknya.
     
Kepala Dinas Perhubungan Pemprov Kalsel Rusdiansyah di Banjarmasin Sabtu mengatakan, pihaknya telah menerima lima unit BRT dari Kementerian Perhubungan.
     
Jumlah tersebut, jauh lebih sedikit dari target bantuan yang diharapkan sebanyak 36 unit.
     
Menurut Rusdiansyah, pada tahap awal, rute BRT tersebut hanya akan melintasi koridor satu, mulai dari jalur titik Kilometer Nol Banjarmasin, kemudian melintasi Jalan Lambung Mangkurat, Hasanuddin HM, belok Ke Jala A Yani, sampai Banjarbaru.
     
Beberapa halte yang akan disinggahi oleh BRT koridor satu tersebut, antara lain halte Rumah Sakit Ulin Banjarmasin, halte di bawah fly over, depan Bandara Syamsuddin Noor, dan beeberapa halte lainnya.
     
"Bila jumlah BRT sesuai target yang direncanakan, seharusnya, setiap 5-10 menit, akan ada bus yang singgah, tetapi kalau hanya lima bus, tentu perlu waktu cukup lama," katanya.
     
Terkait kekurangan jumlah BRT, tambah dia, pihaknya akan kembali mengajukan ke pemerintah pusat, sehingga target yang diharapkan bisa terpenuhi.
     
Rencananya BRT tersebut, akan dioperasionalkan setelah selesai pelaksanaan Pemilu pada 17 Aparil 2019.
     
Rusdi berharap, keberadaan angkutan massal ini akan mendapatkan sambutan antusias dari masyarakat, apalagi tarif yang ditetapkan cukup murah, yaitu antara Rp5 ribu hingga Rp8 ribu per penumpang.
     
"Ini upaya pemerintah, untuk memperbaiki sistem transportasi daerah, sehingga diharapkan bisa membantu dan bermanfaat bagi masayrakat banyak," katanya.
     
Sebelumnya, Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Resnawan mengajak perusahaan swasta untuk membangun halte bus sebagai upaya percepatan operasional angkutan massal bus rapid transit (BRT) di kawasan metropolitan Banjar Bakula sekaligus media promo perusahaan.
     
Menurut Wagub , pada 2019 pihaknya menargetkan angkutan massal BRT untuk dua koridor dari total enam koridor sudah mulai dioperasionalkan.
     
Melengkapi rencana pengoperasionalan dua koridor untuk tiga daerah yaitu dua kota dan satu kabupaten, yaitu Kota Banjarmasin,Banjarbaru dan Martapura, diperlukan sebanyak 112 halte.
     
Membangun seluruh halte yang diperlukan tersebut, tambah dia, pemerintah provinsi melibatkan swasta, maupun BUMN dan BUMD.
   
 "Makanya pertemuan antara pemerintah dan swasta kali ini, kita ingin mengajak seluruh pihak untuk bisa berpartisipasi dalam pembangunan halte tersebut," katanya.
     
Sebelumnya, sebanyak 71 perusahaan yang tergabung dalam konsorsium CV Maju Bersama, telah menyatakan siap membangun halte yang diperlukan.
     
Selain itu, sebanyak 15 persuhaan lainnya, juga telah menyatakan siap ikut berpartisipasi dalam pembangunan tersebut.
     
Sehingga, kini tersisa 26 halte, yang ditawarkan kepada seluruh pihak, yang bersedia membangun di lokasi yang telah ditetapkan.
     
Kompensasi dari pembangunan tersebut adalah, perusahaan bisa memanfaatkan halte sebagai media promo produknya, tanpa dipungut biaya, selama empat tahun.

 

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019