Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, berupaya mendongkrak partisipasi pemilih dengan mendorong remaja atau pemilih pemula untuk bisa datang ke tempat pemungutan suara di seluruh daerah di Kalimantan Selatan pada 17 April 2019.
Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor usai membuka sosialisasi Pemilu bagi 500 pelajar di Banjarmasin Kamis mengatakan, pemilih pemula diharapkan menjadi pelopor dan pendongkrak partisipasi pemilih pada Pemilu nanti.
"Kita barharap seluruh masyarakat bisa menjadi pelopor, termasuk para pemuda dalam Pemilu nanti, sehingga pelaksanaan pesta demokrasi berjalan dengan baik dan damai," katanya.
Menurut Gubernur, pihaknya terus berupaya agar seluruh masyarakat Kalsel, ikut berpartisipasi dengan gembira dan bahagia dalam pesta demokrasi ini, dengan menggunakan hak pilihnya.
Jangan sampai ada masyarakat yang memiliki hak pilik terutama generasi muda, Golput dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Kepala Kesbangpol Kalsel Adi Santoso mengatakan, pada Pemilu kali ini, pihaknya menargetkan partisipasi pemilih bisa di atas 76 persen.
"Secara nasional, ditetapkan partisipasi pemilih Kalsel 76 persen, kami menargetkan di atas jumlah tersebut, salah satunya adalah dengan menggerakkan para pemilih pemula, agar bisa menggunakan hak pilihnya," katanya.
Menurut dia, remaja biasanya sangat rentan untuk tidak memilih atau Golput, karena alasan tertentu.
Keputusan untuk Golput tersebut, harus terus ditekan dan diantisipasi, antara lain dengan sosialisasi tentang politik praktis dan pentingnya suara mereka dalam Pemilu.
"Seperti sosialisasi saat ini, dengan menghadirkan 500 pelajar yang telah memiliki hak pilih, diharapkan akan mampu mendorong generasi muda lainnya, untuk terlibat langsung dalam pesta demokrasi ini," katanya.
Sosialisasi diisi oleh Komisioner KPU Kalsel Sarmuji dan Dosen Fisip ULM Mahyuni.
Selain masalah pemilu, sosialisasi juga diisi dengan materi tentang bahaya berita bohong atau hoaxs, yang kini banyak terjadi. Salah seorang peserta sosialisasi Muhammad Ikrar Fadilah pelajar SMA Muhammadiyah mengatakan, dia sangat tertarik mengikuti pesta demokrasi.
"Ini sangat menarik, apalagi pascadebat dan banyaknya pendukung yang bersemangat untuk mengguggulkan para calonnya. Itu semua sangat menarik bagi saya," katanya.
Ikrar berjanji akan menggunakan hal pilih pertamanya ini, untuk datang ke TPS dan memilih calon yang akan membawa negara lebih baik lagi.
"Saya rasa sangat rugi kalau tidak menggunakan hak pilih, karena ini menentukan nasib kita, masyarakat dan bangsa dalam lima tahun ke depan," katanya sambil mengajak seluruh generasi muda untuk tidak Golput.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor usai membuka sosialisasi Pemilu bagi 500 pelajar di Banjarmasin Kamis mengatakan, pemilih pemula diharapkan menjadi pelopor dan pendongkrak partisipasi pemilih pada Pemilu nanti.
"Kita barharap seluruh masyarakat bisa menjadi pelopor, termasuk para pemuda dalam Pemilu nanti, sehingga pelaksanaan pesta demokrasi berjalan dengan baik dan damai," katanya.
Menurut Gubernur, pihaknya terus berupaya agar seluruh masyarakat Kalsel, ikut berpartisipasi dengan gembira dan bahagia dalam pesta demokrasi ini, dengan menggunakan hak pilihnya.
Jangan sampai ada masyarakat yang memiliki hak pilik terutama generasi muda, Golput dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Kepala Kesbangpol Kalsel Adi Santoso mengatakan, pada Pemilu kali ini, pihaknya menargetkan partisipasi pemilih bisa di atas 76 persen.
"Secara nasional, ditetapkan partisipasi pemilih Kalsel 76 persen, kami menargetkan di atas jumlah tersebut, salah satunya adalah dengan menggerakkan para pemilih pemula, agar bisa menggunakan hak pilihnya," katanya.
Menurut dia, remaja biasanya sangat rentan untuk tidak memilih atau Golput, karena alasan tertentu.
Keputusan untuk Golput tersebut, harus terus ditekan dan diantisipasi, antara lain dengan sosialisasi tentang politik praktis dan pentingnya suara mereka dalam Pemilu.
"Seperti sosialisasi saat ini, dengan menghadirkan 500 pelajar yang telah memiliki hak pilih, diharapkan akan mampu mendorong generasi muda lainnya, untuk terlibat langsung dalam pesta demokrasi ini," katanya.
Sosialisasi diisi oleh Komisioner KPU Kalsel Sarmuji dan Dosen Fisip ULM Mahyuni.
Selain masalah pemilu, sosialisasi juga diisi dengan materi tentang bahaya berita bohong atau hoaxs, yang kini banyak terjadi. Salah seorang peserta sosialisasi Muhammad Ikrar Fadilah pelajar SMA Muhammadiyah mengatakan, dia sangat tertarik mengikuti pesta demokrasi.
"Ini sangat menarik, apalagi pascadebat dan banyaknya pendukung yang bersemangat untuk mengguggulkan para calonnya. Itu semua sangat menarik bagi saya," katanya.
Ikrar berjanji akan menggunakan hal pilih pertamanya ini, untuk datang ke TPS dan memilih calon yang akan membawa negara lebih baik lagi.
"Saya rasa sangat rugi kalau tidak menggunakan hak pilih, karena ini menentukan nasib kita, masyarakat dan bangsa dalam lima tahun ke depan," katanya sambil mengajak seluruh generasi muda untuk tidak Golput.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019