Pondok pesantren Sa'adah Martapura, Kabupaten Banjar menyerukan di tahun politik ini seluruh masyarakat khususnya kaum muslimin agar tetap kuat menjaga tali persaudaraan dalam perbedaan memilih pada Pemilu 2019.

Menurut ustadz Mukhlis Biridlo Hafizhahullah saat memimpin majelis ta’lim di Mesjid Syarifah Shalihah beralamat Jalan Muslim Komplek Ponpes Sa’adah Martapura, Selasa, jangan sampai karena beda pilihan, persaudaraan menjadi retak.

Oleh karena itu, lanjut dia, semua harus bisa menghargai hak memilih masing-masing, khususnya pada ajang Pilpres, tidak saling mengejek apalagi membuat berita hoax dan menyebarkannya.

"Tidak semua informasi dari medsos itu patut disebarkan sebelum ditelaah terlebih dahulu kebenarannya," ujar Ustadz Mukhlis.

Dia menambahkan, sebagai ummat muslim yang baik dan bertaqwa minimal yang bisa dilalukan adalah untuk tidak ikut campur dalam perkara yang kita tidak ketahui atau ahlinya.

Perlu diingat, kata dia, bahwa penting menjaga keamanan dan kenyamanan disebuah negeri, dengan rasa aman itulah yang bisa berbuat banyak untuk kemaslahatan manusia, baik mencari rezeki, melaksanakan amal kebajikan, menuntut ilmu dan lain-lain.

"Banyak sekali yang bisa diperbuat dengan nikmat Allah SWA serta upaya keras dari petugas keamanan dalam menciptakan suasana sejuk dan damai ini," terangnya.

Lebih lanjut Mukhlis menyatakan, kepada kaum muslimin perlu diketahui bahwa paham radikalisme atau aksi terorisme itu bukan bagian dari pemahanan aqidah, sehingga perlu kiranya kita cukup menjadi insan yang bermanfaat bagi orang banyak bukan justru merusak apalagi membuat kesesatan.

"Ingat doa Nabi Iberahim memohon kepada Allah agar mekkah jadi kota yang aman dan doa kedua baru minta dilimpahkan rezeki bagi kaum muslimin," bebernya.

Sementara itu, AKBP Asep Hidayat S. Sos, M. A.P Kasubdit Kamneg Dit Ik Polda Kalsel mengungkapkan, bahwa ini bagian dari program kepolisian dari Polda Kalsel, bahwa mengedukasi masyarakat dengan cara memberikan pemahaman yang benar terkait dengan pemahaman agama yang diimani, termasuk pandangan Islam terhadap keamanan dan paham radikalisme ini.

"Kepolisian akan terus bersinergi dengan para pendakwah, ustadz dalam mendukung upaya pencegahan hoaks, radikalisme guna menciptakan situasi aman,damai dan sejuk," ujar Asep.

 

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019