Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan melibatkan masyarakat untuk berperan dalam menangani lahan kritis yang ada di sekitar wilayah mereka.

Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan selatan Dr Hanif Faisol Nurofiq Jumat di Banjarbaru usai menanam pohon dalam rangka memaknai peringatah Hari Bhakti ke 36 Kehutanan Nasional mengatakan, saat ini pihaknya telah membagikan sekitar 150 ribu pohon kepada masyarakat.

Pohon-pohon tersebut dibagikan kepada kelompok tani kehutanan, yang selama ini berperan menjaga kawasan hutan.
. (Antaranews Kalsel/Latif Thohir)

"Penanaman pohon tidak hanya di daerah perkotaan, tetapi sampai ke kawasan yang menjadi pondasi sektor kehutanan, yaitu di masyarakat sekitar kawasan hutan," katanya.

Melalui pembagian pohon tersebut, diharapkan penanaman kembali kawasan hutan kritis bisa lebih cepat dituntaskan.

Hanif mengatakan, untuk menanam pohon seluas 32 ribu hektare saja, bila dilakukan dengan sungguh-sungguh diperlukan waktu tidak kurang dari 20 tahun.

Sehingga, mulai saat ini, Dishut mengajak seluruh pihak terkait, untuk bersungguh-sungguh menanam pohon, guna mengembalikan kondisi lingkungan Kalsel menjadi lebih baik.

Saat ini, lahan ktitis di Kalsel masih mencapai 511 ribu hektare atau 30 persen dari total kawasan hutan seluas 1,7 juta hektare.

Jumlah lahan kritis tersebut, jauh berkurang dibandingkan pada tahun 2016  luasan lahannya mencapai 640 ribu hektare.

Pada kegiatan kal ini Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan kembali menanam sebanyak 1.500 Batang pohon jenis sengon dan ulin di areal sekitar Kantor Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

Hanif menargetkan, pada 2020 seluruh kawasan di sekitar wilayah Kantor Pemprov Kalsel, seluas 94 hektare sudah ditanami dengan berbagai pohon khas hutan Kalimantan.

"Beberapa jenis pohon yang kita tanam antara lain pohon Ulin, Meranti, Trembesi dan beberapa jenis pohon lainnya, yang memiliki nilai ekonomis tinggi," katanya.

Sebelum acara penanam, Gubernur dan seluruh undangan lainnya, melepas liarkan burung perkutut.

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019