Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalimantan Selatan membicarakan rencana pembangunan kelistrikan nasional dengan direksi perusahaan listrik negara (PLN) di Jakarta.

"Kita perlu membicarakan rencana pembangunan kelistrikan nasional dengan pusat atau PLN," ujar Sekretaris Komisi III DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) H Riswandi SIP di Banjarmasin, sebelum pertemuan dengan direksiPLN tersebut, Jumat.

Pasalnya, lanjut anggota DPRD Kalsel tiga periode itu, provinsinya yang kini terdiri atas 13 kabupaten/kota dan berpenduduk empat juta jiwa lebih juga membutuhkan sistem kelistrikan yang handal.

Mantan pegawai Departemen Keuangan (Depkeu) Republik Indonesia yang terjun ke dunia politik sejak awal tahun 2000-an itu menjelaskan pengertian sistem kelistrikan yang handal antara lain tidak sering "mati-hidup" (byar pet) karena hal tersebut cukup mengganggu.

"Kalaupun sering mati hidup, harus secara profesional atau secepatnya penanggulangannya," tutur wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) tersebut.

"Jangan seperti terjadi belakangan ini, masih sering byar pet dan terkesan lambat penanganannya," lanjut politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tidak mencaleg lagi pada Pemilu 2019 itu menjawab Antara Kalsel.

Ia berharap, dengan terbangunnya sistem kelistrikan nasional, Kalsel juga bisa terhindar dari biyar pet atau setidaknya dapat meminimkan dan melakukan penanggulangan secepat mungkin agar tidak menimbulkan permasalahan baru yang lebih fatal.

"Kita juga mengapresiasi atas usaha/kerja PLN selama yang terus membangun pembangkit listrik guna pemenuhan kebutuhan masyarakat atau konsumen," ujar anggota Komisi III DPRD Kalsel yang juga membidangi pertambangan dan energi (termasuk kelistrikan) itu.

Sebagai contoh dalam wilayah kerja PT PLN (Persero) Kalselteng telah terbangun sejumlah pusat pembangkit listrik seperti PLTU Palang Pisau Kalimantan Tengah (Kalteng) serta PLTG di Kabupaten Barito Utara, pedalaman provinsi tersebut.

"Syukur alhamdulillah pula kedua pembangkit di `Bumi Isen Mulang` (pantang mundur) Kalteng tersebut kini sudah interkoneksi dengan sistem kelistrikan Barito atau wilayah Kalselteng," kata Riswandi.
 

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019