Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Sejak dibuka pemeringkatan dan eligible untuk mendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pada 4 Februari 2019, hingga Rabu,13 Februari 2019 pukul 13.30 WITA, pendaftar yang menjadikan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) sebagai PTN pilihan ke-1 dan ke-2 baru berjumlah 5.018 orang.

Wakil Rektor I Bidang Akademik ULM Dr Aminuddin Prahatama Putra mengatakan, dengan sisa masa pendaftaran tinggal 1 hari lagi ada kemungkinan di tahun 2019 ini terjadi penurunan pendaftar.

Salah satu penyebabnya, dia mensinyalir ada kesalahpahaman soal aturan akreditasi di SMK. Dimana sebelumnya akreditasi program keahlian. Padahal oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi telah diubah menjadi hanya akreditasi sekolah.

"Diprediksi lantaran sekolah khususnya SMK terkendala dengan aturan akreditasi program keahlian (jurusan). Padahal aturan sekarang, hanya mensyaratkan akreditasi institusi sekolah saja. Mungkin hal ini tidak banyak diketahui oleh SMK," katanya kepada Kantor Berita Antara.

Aminuddin juga mengaku menyayangkan tidak ada pendaftar Bidikmisi. Hal itu apakah soal tidak paham saat melakukan pendaftaran di laman SNMPTN atau persyaratan Bidikmisi yang ketat hingga diteliti kondisi keluarga calon mahasiswa.

Untuk itu, dia mengimbau juga bagi siswa yang bermaksud mendaftar sebagai Bidikmisi, saat melakukan pendaftaran di laman SNMPTN 2019 agar mengklik Bidikmisi supaya di Kartu Peserta tercantum sebagai Bidikmisi.

Adapun pendaftaran bagi siswa yang berhak akan berakhir pada tanggal 14 Februari 2019. Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) akan mengumumkan siswa yang lulus jalur SNMPTN sesuai pilihan perguruan tinggi pada 23 Maret 2019.
Membandingkan dengan tahun 2018 yang lalu, data pendaftar ke ULM melalui SNMPTN totalnya 10.638 orang dengan 2.691 adalah sebagai mahasiswa Bidikmisi.

Sedangkan tahun ini, Aminuddin melihat sebanyak 210 sekolah di Kalsel tidak aktif dalam mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) yang jadi jalur syarat untuk mendaftarkan siswa berprestasi agar bisa lulus di SNMPTN.

Padahal SNMPTN merupakan kesempatan yang diberikan pemerintah untuk siswa berprestasi untuk melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan tinggi tanpa tes dan murni melihat nilai raport dan raihan prestasi lainnya.

"Kami berharap kesadaran kepala sekolah yang bertanggung jawab memastikan anak didiknya sudah terakomodir untuk bisa mengikuti jalur SNMPTN. Karena ini jalur istimewa bagi siswa berprestasi, sehingga sangat sayang untuk diabaikan begitu saja," tandas Aminuddin yang sebelumnya Ketua Program Studi Pendidikan Biologi FKIP ULM.  

Pewarta: Firman

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019