Amuntai, (Antaranews Kalsel) -Dinas Penanaman modal, pelayanan terpadu satu pintu dan tenaga kerja perlu bekerja sama dengan beberapa organisasi perangkat daerah agar mampu mempromosikan potensi investasi daerah yang masih minim dilakukan.

Kepala bidang penanaman modal Amos Silitonga  mengatakan,pihaknya perlu masukan data dari beberapa SKPD tentang potensi yang bisa ditawarkan kepada investor.

"Kami perlu masukan data dari dinas pertanian, perikanan, Disperindag dan lainnya untuk menyusun suatu konsep yang jelas tentang potensi investasi yang bisa ditawarkan kepada investor," ujar Amos.

Amos mengatakan, pada kegiatan pameran ke luar daerah, konsep yang diperkenalkan masih berupa produk-produk kerajinan dan unggulan, namun belum berupa konsep investasi yang bisa menarik minat investor.

Selain itu, Dinas Penanaman Modal, PTSP dan Naker kurang dilibatkan dalam berbagai kegiatan promosi keluar daerah.

Kepala bidang Ekonomi dan SDM Setda HSU Muhammad Rafiq sependapat bahwa promosi potensi untuk investasi HSU masih sangat sedikit atau terbatas.

"Barangkali strategi promosi perlu digencarkan agar investor tertarik berinvestasi, " kata Rafiq.

Rafiq mengakui menjadi dilema melakukan promosi investasi apabila sumber daya yanh dimiliki belum dipersiapkan secara matang.

"Investasi pada industri kreatif seperti kerajinan masih kekurangan bahan baku dan SDM sedangkan pada bidang pariwisata masih terbatas pada infrastruktur pendukung," terang Rafiq.

Potensi perikanan dan peternakan nampaknya juga kurang dilirik pihak investor. Investor kurang berminat pada perikanan darat, sungai dan  rawa. Selain itu Investor juga kurang berminat investasi untuk peternakan unggas seperti itik alabio untuk skala besar.

Justru disinilah, lanjut Rafiq, bagaimana Pemerintah Daerah mensinergikan berbagai SKPD untuk menyusun suatu konsep investasi yang bisa ditawarkan kepada investor.

Selama ini, katanya, potensi perikanan dan produk olahan ikan masih dilakukan secara tradisonal dan skala kecil. Pemasaran produk perikanan budidaya juga masih dikendalikan para tengkulak.

"Kita memang ada keinginan untuk bekerja sama dengan Dinas Penanaman Modal PTSP dan Naker agar ada investor yang tertarik menanamkan modal usahanya untuk industri pengolahan ikan sehingga bisa sekaligus membantu berbagai permasalahan yang dihadapi petani budidaya dan tangkap," kata Plt Kepala Dinas Perikanan Ismarlita.

Hadirnya investor tidak akan mengganggu perkembangan industri dan UKM karema skemanya akan saling membutuhkan. Industri besar nantinya perlu pasokan bahan baku dan produk setengah jadi dari UKM.

Kepala Dinas Penanaman Modal, PTSP dan Naker Kabupaten HSU M Syarif Fajeriannor menjelaskan Pemkab HSU, kini sedang menyusun dokumen tentang peluang investasi dari berbagai sektor. 

"Secara umum peta potensi wilayah Kabupaten HSU adalah sektor pertanian, peternakan, perikanan dan industri skala rumah tangga. SDA berupa hamparan rawa yg hampir 89% dari luas wilayah HSU memiliki tantangan dan hambatan," katanya.

Dikatakan, sebelumnya pernah ada investor yang berminat mengelola rawa untuk Perkebunan Sawit, namun Kementerian Kehutanan menetapkan kawasan rawa HSU sebagai kawasan hutan lindung, sehingga selama aturan ini masih berlaku, kawasan rawa terbentur untuk ditawarkan kepada investor. 

"Beberapa tahun sebelumnya dari pihak peneliti Pertamina juga pernah melakukan penelitian akan potensi SDA diperut bumi HSU yang diyakini mengandung bijih besi muda, semoga bisa menjadi potensi daerak kita kedepannya," pungkas Syarif.

 

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019