Barabai, (Antaranews Kalsel) - Kasus penyakit Demam Berdarah (DBD) di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) terus meningkat, pada bulan Januari 2019 ini sudah ditemukan sebanyak 68 kasus.
"Rata-rata terserangterbanyak yang penyakit adalah menimpa pada anak-anak usia 5-14 Tahun," kata Kabid pencegahan dan pengendalian penyakit Dinkes Kabupaten HST Salahuddin, Senin (28/1) di Barabai.
Menurutnya, terbanyak ditemukan di Kecamatan Haruyan dengan penderita sebanyak 24 orang.
Sedangkan data kasus DBD pada Tahun 2018 yang lalu ditemukan sebanyak 186 penderita se Kabupaten HST dan terbesar ditemukan di Kecamatan Barabai sebanyak 52 kasus.
"Pada bulan Januari ini saja kita sudah melakukan fogging sebanyak 40 kali dan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan dan mengintensifkan Gerakan Masyarakat (Germas) untuk hidup bersih serta Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)," katanya.
Diterangkannya, pemberantasan sarang nyamuk dan sosialisasi berantas DBD tidak hanya kewajiban petugas kesehatan atau pemerintah namun menjadi tugas seluruh masyarakat dengan membersihkan lingkungan masing-masing.
"Data menunjukkan 90 persen penyakit DBD dapat dicegah dengan kegiatan sederhana, tidak perlu kucuran dana besar atau program-program sulit, cukup dengan melakukan bersih-bersih agar nyamuk tidak berkembang biak," katanya.
Jikapun ada tambahan kebutuhan seperti Logistik Larvasida (Abate) atau petugas kader jumantik, itu hanya sekedar program tambahan spesifik untuk lebih memperkaya suatu kegiatan .
Andaipun belum tersedia, tidak menjadikan Kegiatan PSN itu tak bermakna. Larvasida berfungsi membunuh jentik nyamuk, begitu juga dengan fogging yang hanya berfungsi membunuh nyamuk dewasa dan penelitian menunjukan hanya mampu membunuh tidak lebih dari 60 persen nyamuk dan sisanya masih hidup, justru menjadi lebih kebal.
"PSN sangat bisa dilakukan dan paling bisa dilakukan oleh kita semua dengan atau tanpa campur tangan tenaga Kesehatan dan tidak membutuhkan dana besar atau program yg sulit untuk melaksanakan," katanya.
Dia berharap, saatnya Desa semakin berdaya dan masyarakat semakin cerdas serta sadar akan Kesehatannya secara mandiri dan itulah esensi dari siaga atau desa berdaya, maju dan progresif.
Baca juga: Sebuah rumah roboh diterpa angin kencang
Baca juga: Oknum guru di Barabai ketahuan mesum dengan bekas murid
Baca juga: Video - Objek wisata Pagat Batu Benawa kalah bersaing
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019