Air Sungai Martapura Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan kini sudah terkontaminasi kadar garam yang cukup tinggi yakni 200 miligram per liter.


Berdasarkan hasil laboratorium kadar garam di daerah Sungai Bilu di mana intake Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bandarmasih Kota Banjarmasin, di Sungai Martapura sudah terinterusi air laut, kata Direktur Utama PDAM Banjarmasin, Ir Muslih kepada wartawan di Banjarmasin, Selasa.

Ia menyebutkan masuknya kadar garam ke Sungai Martapura, Kota Banjarmasin, setelah terjadi kemarau belakangan ini, dan bila beberapa hari ke depan tidak terjadi turun hujan maka kontaminasi kadar garam tersebut dipastikan kian meningkat.

Walau sudah tercemar kadar garam 200 miligram per liter, tetapi belum mempengaruhi produksi air bersih PDAM, karena batas maksimal kadar garam yang tak bisa diolah air minum yaitu 250 miligran per liter, katanya.

Oleh karena itu, ia menjamin persediaan air bersih selama Lebaran yang tinggal beberapa hari ini tidak akan ada masalah, apalagi selain air sungai PDAM Banjarmasih Kota Banjarmasin masih bisa mengambil air baku ke kawasan Sungai Tabuk dan irigasi Riam Kanan.

Ia menyebutkan, terdapatnya kandungan garam di Sungai Martapura tersebut setelah interusi air Laut Jawa yang masuk hingga ke hulu Sungai Martapura, kemudian lokasi ke Intake PDAM Sungai Bilu.

"Interusi air laut itu terjadi setelah tekanan air sungai dari hulu melemah setelah tak ada turun hujan belakangan ini, akibatnya arus dari laut yang masuk ke dalam sungai," ujarnya.

  Ia mengakui, pencemaran kadar garam ke Sungai Martapura tersebut sering terjadi terutama saat kemarau, seperti kemarau tahun lalu yang juga bertepatan bulan Ramadan kadar garamnya mencapai 1.200 miligram per liter/D/D.

Pewarta:

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012