Tanjung, (Antaranews.Kalsel) - Tahun ini hanya 28 Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Tabalong yang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer secara mandiri dari total 60 SMP yang melaksanakan UNBK.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tabalong Akhmad Rizali Noor mengatakan sisanya sebanyak 32 SMP dilakukan penggabungan untuk pelaksanaan UNBK.
"Selain SMP negeri dan swasta UNBK juga diikuti siswa Sekolah Menengah Pertama Terbuka," jelas Rizali.
Ada dua SMP Terbuka yang melaksanakan UNBK yakni SMP 1 Jaro sebanyak 11 orang dan SMP Tanta diikuti 2 siswa.
Menurut Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat Sutimbul peserta UNBK tingkat SMP tahun ajaran ini sebanyak 2.327 siswa.
"Pelaksanaan UNBK SMP di wilayah terpencil kita gabung di SMK Negeri 2 Tanjung," jelas Sutimbul. Selain akses jalan yang cukup berat alasan penggabungan karen jumlah peserta UNBK kurang dari 25 siswa.
Diantaranya SMP Negeri 6 Bintang Ara, SMP Negeri 5 Bintang Ara dan SMP Negeri 2 Haruai.
Sutimbul menambahkan untuk mendukung pelaksanaan UNBK sejumlah SMP mendapat bantuan komputer dan server dari Kementerian Pendidikan.
Sekolah yang menerima bantuan komputer dan server pada 2017 dan 2018 yakni SMP Plus, SMP Negeri 4 Tanjung, SMP Negeri 1 Kelua, SMP Negeri 3 Kelua dan SMP Negeei 1 Murung Pudak.
"Tahun ini hanya dua SMP menerima bantuan Dana Alokasi Khusus masing - masing Rp260 juta," jelas Sutimbul.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tabalong Akhmad Rizali Noor mengatakan sisanya sebanyak 32 SMP dilakukan penggabungan untuk pelaksanaan UNBK.
"Selain SMP negeri dan swasta UNBK juga diikuti siswa Sekolah Menengah Pertama Terbuka," jelas Rizali.
Ada dua SMP Terbuka yang melaksanakan UNBK yakni SMP 1 Jaro sebanyak 11 orang dan SMP Tanta diikuti 2 siswa.
Menurut Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat Sutimbul peserta UNBK tingkat SMP tahun ajaran ini sebanyak 2.327 siswa.
"Pelaksanaan UNBK SMP di wilayah terpencil kita gabung di SMK Negeri 2 Tanjung," jelas Sutimbul. Selain akses jalan yang cukup berat alasan penggabungan karen jumlah peserta UNBK kurang dari 25 siswa.
Diantaranya SMP Negeri 6 Bintang Ara, SMP Negeri 5 Bintang Ara dan SMP Negeri 2 Haruai.
Sutimbul menambahkan untuk mendukung pelaksanaan UNBK sejumlah SMP mendapat bantuan komputer dan server dari Kementerian Pendidikan.
Sekolah yang menerima bantuan komputer dan server pada 2017 dan 2018 yakni SMP Plus, SMP Negeri 4 Tanjung, SMP Negeri 1 Kelua, SMP Negeri 3 Kelua dan SMP Negeei 1 Murung Pudak.
"Tahun ini hanya dua SMP menerima bantuan Dana Alokasi Khusus masing - masing Rp260 juta," jelas Sutimbul.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019