Amuntai, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, mengembangkan pariwisata susur rawa sebagai upaya memaksimalkan potensi geografis daerah yang 89 persen lebih berupa daerah rawa.

Kepala bidang Pariwisata dan Kebudayaan Hulu Sungai Utara Siti Marhamah di Amuntai menjelaskan, rencana pengembangan wisata susur rawa tersebut, telah masuk pada Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA).

Menurut dia, kini pemerintah bersama DPRD HSU sedang menggodok landasan hukum pengembangan pariwisata daerah dengan peraturan daerah.

"RIPPDA itu nanti jadi landasan kita untuk mengembangan destinasi wisata daerah," katanya.

RIPPDA diolah pihak Bappelitbang dengan bantuan tenaga konsultan dan masukan dari Dispopar HSU.

Realisasi dari Ripda pengembangan pariwisata tersebut, diperkirakan secara bertahap akan dilaksanakan mulai 2020.

Sedangkan pada 2019 ini, tambah dia, Dispopar tengah berupaya meningkatkan peran serta masyarakat, dalam pengembangan pariwisata serta sosialisasi sadar wisata.

Menurut dia, destinasi wisata susur sungai atau susur rawa bisa menjadi objek wisata yang penting dikembangkan, dalam rangka memanfaatkan potensi rawa, mengingat hampir 89 persen wilayah Kabupaten HSU terdiri atas lahan rawa.

"Melalui destinasi susur rawa ini, tentu berujung pada pengembangan objek wisata kerbau rawa, yang menjadi objek wisata andalan Kabupaten HSU yang sudah banyak dikenal," kata Marhamah.

Beberapa destinasi wisata yang telah diusulkan pada 2018 seperti destinasi peternakan itik Alabio, kerbau rawa, Candi Agung, wisata religi, Susur Sungai dan lainnnya.

Penambahan jumlah destinasi wisata tersebut, untuk mengantisipasi penurunan kunjungan wisatawan lokal ke Hulu Sungai Utara, dalam dua tahun terakhir.

Sejak 2012 hingga 2015, jumlah kunjungan wisatawan lokal ke Kabupaten HSU mencapai 100 ribu orang lebih pertahun, namun pada 2016 dan 2017 turun di bawah 90 ribu.

Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dispopar), secara bertahap, mulai mengembangkan destinasi wisata mulai 2020, salah satu tujuannya untuk meningkatkan kunjungan wisata.

Kasi Promosi Wisata Fahrurraji mengatakan, pemanfaatan internet dan media sosial untuk promosi objek wisata masih kurang.

"Promosi wisata yang dilakukan antara lain, mengikuti kegiatan pameran wisata tingkat provinsi sambil mengenalkan budaya dan kuliner khas HSU," ujar Fahrurajji.

Dia mengatakan, objek wisata yang banyak dikunjungan wisatawan lokal di Kabupaten HSU adalah, objek Candi Agung dan Makam Said Sulaiman.

Wisata Makam Said Sulaiman atau yang dikenal `Satu Badan Dua Kubur` di Desa Pakacangan dikunjungi 40.300 orang.

Sdangkan situs Candi Agung di Kelurahan Sungai Malang, dikunjungi 37.446 orang wisatawan berdasarkan data kunjungan wisatawan 2017.

"Sedang objek wisata lain yang cukup banyak dikunjungi adalah Mesjid Pandulangan dan Mesjid As-Syuda Waringin," katanya.

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019