Kota Banjarmasin,ibukota Provinsi Kalimantan Selatan, menjadi sebuah kota pusaka dari 10 kota yang ada di Indonesia.

Asisten II Bidang Pembangunan Kota Banjarmasin, Bambang Budiyanto kepada wartawan di balaikota Banjarmasin, Jumat menyebutkan, dengan dijadikannya kota wisata maka Banjarmasin akan mempertahankan ciri-ciri khasnya.

Ciri khas kota ini adalah sungai dengan jumlah 104 sungai dan 74 sungai di antaranya masih berfungsi baik, dan itu harus dipertahankan segala bentuk aktivitasnya yang melahirkan budaya-budaya masyarakat setempat.

Sebagai kota pusaka, Banjarmasin juga akan mempertahankan lokasi-lokasi bersejarah,tempat-tempat situs, objek wisata budaya, kampung-kampung bahari, serta lokasi tradisi lainnya.

"Walau Banjarmasin kini terus melaju dengan perkembangan perkotaaannya yang menuju kota modern, tetapi sebagai kota pusaka maka kota ini tetap mempertahankan hal-hal tersebut di atas," tutur Bambang.

Menurut Bambang, tak sedikit kota pusaka di Indonesia terancam hilang, padahal di berbagai kota lain di banyak negara dunia kini berlomba lagi membangun kota pusaka (Hetitage Cities) tersebut.

Ancaman hilangnya kota pusaka di Indonesia justru berasal dari minimnya dukungan dari pemerintah daerah, lantaran dihimpit tekanan komersial dan urbanisasi.

Solusinya adalah perlunya Peraturan Daerah (Perda) dan kebijakan pimpinan daerah untuk mempertahankan dan mengembangkan kota tersebut menjadi sebuah kota puasaka, tambahnya.

Oleh karena itu, bertempat di salah satu hotel di Banjarmasin diselanggarakan "workshop" penyusunan rencana aksi kota pusaka (RAKP) Banjarmasin kerjasama antara Direktorat Perkotaan Ditjen Penataan Ruang dengan Pemkot setempat.

"Workshop" yang dibuka Wakil Wali Kota Banjarmasin, Iwan Anshari hari Kamis (26/7) tersebut diikuti 10 kota lainnya yang akan dikembangkan juga kota pusaka tersebut.

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012