Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Universitas Lambung Mangkurat (ULM) terus mendorong penyesuaian sistem dan kurikulum yang diintegrasikan dengan sistem pembelajaran online ataupun campuran (blended).

"Pengembangan pembelajaran online atau daring (dalam jaringan) wajib dilakukan para dosen dalam menghadapi tantangan era revolusi industri 4.0," kata Rektor ULM Prof Dr H Sutarto Hadi.

Dimana soal integrasi kurikulum dengan sistem pembelajaran online tersebut menjadi salah satu dari 5 poin yang harus segera dilaksanakan oleh perguruan tinggi sesuai dengan rekomendasi dari rapat kerja nasional.

Hal itu dikatakan Sutarto ketika rapat kerja ULM 2019 di Aula Rektorat ULM lantai 1 Banjarmasin.

Rektor menyampaikan, 5 poin yang harus segera dilaksanakan oleh perguruan tinggi yaitu penyesuaian sistem dan kurikulum yang diintegrasikan dengan sistem pembelajaran online ataupun blended.

Kemudian learning tanpa menambah SKS, penyiapan kebutuhan lulusan pendidikan tinggi yang memiliki kompetensi dan kemampuan kerja dan sikap kerja dengan pemberian sertifikasi, peningkatan prestasi kemahasiswaan, dan pemberian pengalaman professional.

Selanjutnya pembentukan sikap mahasiswa dan lulusan yang toleran, empati, menghargai ragam budaya, dan cinta tanah air yang perlu diintegrasikan dengan pendidikan anti korupsi dan bela negara dalam kurikuler, kokurikuler atau ekstra kulikuler.

Poin keempat, pengajuan pembukaan prodi inovatif untuk bidang ilmu yang menjadi prioritas negara yang saat ini dijamin mudah dan cepat, asalkan memenuhi persyaratan yang ditentukan. 

Sedangkan poin terakhir, kemitraan dengan industri dalam perumusan kurikulum, pelaksanaan teaching industry, program multi entry multi exit system (MEME), dan magang industri, dan penjaminan mutu untuk penyelenggaraan pendidikan vokasi yang bermutu.
Dengan mengusung tema “Mewujudkan ULM Yang Terkemuka Dan Berdaya Saing di Lingkungan Lahan Basah”, para Wakil Rektor juga menyampaikan capaian di tahun 2018 dan program kerja yang akan dilaksanakan di tahun 2019 untuk didiskusikan dengan sivitas akademika yang berhadir pada rapat kerja.

Diharapkan dari rapat kerja itu melahirkan pemikiran yang efektif dan efisien untuk membawa ULM menjadi universitas yang lebih terkemuka dan berdaya saing khususnya di lingkungan lahan basah.


Menghadapi tantangan tersebut, pengajaran di perguruan tinggi pun dituntut untuk berubah, termasuk dalam menghasilkan dosen berkualitas bagi generasi masa depan. Salah satunya pengembangan pembelajaran daring atau dalam jaringan," ungkap Sutarto.Menurut dia, 70 persen dosen di ULM sudah memiliki konten pembelajaran online. Bahkan untuk mendorong hal tersebut, sang rektor memberikan insentif kepada dosen sebesar Rp 7,5 juta.

"Dari segi perangkat bisa diupload melalui simari.ulm ada server menyediakan wadah dosen membuat materi pembelajaran seperti buku ajar, video, powerpoint dan bentuk presentasi lainnya, sehingga mahasiswa bisa melihat perkuliahan di sana," papar Sutarto.

Pewarta: Firman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019