Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Legislatif Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan menghimbau kepada pemerintah setempat agar dalam penanggulangan terhadap korban demam berdarah (DBD) dengan pola 'jemput bola'.
    
Ketua Komisi III DPRD Kotabaru, Denny Hendro Kurnianto mengatakan, pihaknya mengaku prohatin atas maraknya korban demam berdarah di Bumi Saijaan dan daerah-daerah lain.
     
"Sebagai akibat dari panca roba saat ini, dimana musim hujan cukup intens, berdampak pada pesatnya berkembang biaknya nyamuk yang membawa virus dengue," kata Denny.
     
Dikatakannya, selain tetap menjalankan program-program yang sudah terencana, tapi sehubungan dengan kian bertambahnya kasus yang terjadi, maka diharapkan eksekutif melalui dinas kesehatan melakukan langkah progresif.
    
Informasi yang berhasil dihimpun, dalam beberapa pekan terakhir sedikitnya terdapat 24 kasus posistif DBD di Kabupaten Kotabaru.

Menurut Denny, meski dalam kondisi tersebut belum masuk dalam kategori kejadian luar biasa (KLB), namun hendaknya hal itu menjadi peringatan keras bagi instansi terkait dalam melakukan langkah-langkah penanggulangan.
     
Karena dengan aksi 'jemput bola' ke tengah-tengah masyarakat dalam mengatasi dan menanggulangi kasus demam berdarah, akan sangat bermanfaat dalam menyelamatkan korban yang terkena DBD.
     
Lebih lanjut, politisi Partai PPP ini mengungkapkan, melalui program penyadaran kepada masyarakat mulai dari prefentif dan promotif, akan sangat bermanfaat sebagai langkah pencegahan.
     Sebab lanjut dia, dengan kesadaran dan pola hidup sehat serta lingkungan yang bersih dari perkembang biakaan nyamuk, maka dipastikan akan berkontribusi atas pencegahan mewabahnya nyamuk demam berdarah.
     
Namun demikian, politisi yang berlatar belakang perawat ini mengungkapkan, selain langkah pencegahan bagi masyarakat, aksi penanggulangan juga harus kian digalakkan, baik yang instan seperti fooging (penyemprotan) dan pemberantasan mata rantai jentik-jentik nyamuk.
     
"Aksi cepat tanggap dalam penanggulangan sekaligus pencegahan, menjadi sebuah keharusan agar tidak terjadi wabah," pungkasnya.



Editor : Imam Hanafi
 

Pewarta: Shohib

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019