Banjarmasin,(Antaranews Kalsel) - Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan menyatakan waspada serangan nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) karena terdapat satu korban memasuki bulan Desember 2018 ini.
"Memang waspada DBD ini sudah kita lakukan jauh-jauh hari, tapi memasuki bulan ini sudah ada satu korbannya di rawat di rumah sakit, hingga harus ditingkatkan kewaspadaannya," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Banjarmasin dr Atmi di Banjarmasin, Senin.
Menurut dia, dengan adanya kasus ini, maka koordinasi ditingkat Puskesmas dilakukan untuk pencegahannya.
"Semua pengelola program DBD di semua Puskesmas sudah kita hubungi untuk meningkatkan kewaspadaan," tuturnya.
Menurut Atmi, ada sebanyak 26 Puskesmas di kota ini, di mana semuanya bisa menangani pasien terserang nyamuk DBD.
"Jadi kesigapan pelayanan harus dilakukan kalau-kalau ada warga yang terjangkit virus nyamuk yang bisa merenggut jiwa tersebut," tuturnya.
Atmi menyatakan, agar tidak ada terjadi lagi korban jiwa akibat DBD ini, pihaknya pun akan terus melakukan sosialisasi intensif kemasyarakat, khususnya melalui ketua Rukun Tetangga (RT).
Bahkan, kata dia, direncanakan lingkungan RT yang dalam tahun ini tidak mengalami musibah DBD, akan diberi penghargaan oleh Wali Kota H Ibnu Sina.
"Masalah DBD inikan berawal dari kebersihan lingkungan, bagi lingkungan yang bersih dan tidak ada warganya yang terserang DBD selama setahun ini, maka pimpinan wilayah itu patut diberi penghargaan," terang Atmi.
Menurut dia, penghargaan ini bertujuan menekan angka penyakit menular DBD, di mana kasusnya tahun ini berjumlah 24 orang, satu pasien DBD ini dinyatakan meninggal dunia.
"Makanya kita terus menghimbau masyarakat agar waspada betul terhadap penyakit DBD ini, jika ada gejalanya, segeranya bawa ketempat kesehatan," paparnya.
Dia pun menghimbau, di mana musim hujan terjadi saat ini harus juga menjadi perhatian, karena genangan air menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk DBD teresebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
"Memang waspada DBD ini sudah kita lakukan jauh-jauh hari, tapi memasuki bulan ini sudah ada satu korbannya di rawat di rumah sakit, hingga harus ditingkatkan kewaspadaannya," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Banjarmasin dr Atmi di Banjarmasin, Senin.
Menurut dia, dengan adanya kasus ini, maka koordinasi ditingkat Puskesmas dilakukan untuk pencegahannya.
"Semua pengelola program DBD di semua Puskesmas sudah kita hubungi untuk meningkatkan kewaspadaan," tuturnya.
Menurut Atmi, ada sebanyak 26 Puskesmas di kota ini, di mana semuanya bisa menangani pasien terserang nyamuk DBD.
"Jadi kesigapan pelayanan harus dilakukan kalau-kalau ada warga yang terjangkit virus nyamuk yang bisa merenggut jiwa tersebut," tuturnya.
Atmi menyatakan, agar tidak ada terjadi lagi korban jiwa akibat DBD ini, pihaknya pun akan terus melakukan sosialisasi intensif kemasyarakat, khususnya melalui ketua Rukun Tetangga (RT).
Bahkan, kata dia, direncanakan lingkungan RT yang dalam tahun ini tidak mengalami musibah DBD, akan diberi penghargaan oleh Wali Kota H Ibnu Sina.
"Masalah DBD inikan berawal dari kebersihan lingkungan, bagi lingkungan yang bersih dan tidak ada warganya yang terserang DBD selama setahun ini, maka pimpinan wilayah itu patut diberi penghargaan," terang Atmi.
Menurut dia, penghargaan ini bertujuan menekan angka penyakit menular DBD, di mana kasusnya tahun ini berjumlah 24 orang, satu pasien DBD ini dinyatakan meninggal dunia.
"Makanya kita terus menghimbau masyarakat agar waspada betul terhadap penyakit DBD ini, jika ada gejalanya, segeranya bawa ketempat kesehatan," paparnya.
Dia pun menghimbau, di mana musim hujan terjadi saat ini harus juga menjadi perhatian, karena genangan air menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk DBD teresebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018