Dinas Pendidikan Kotabaru, Kalimantan Selatan, mendapatkan alokasi dana sekitar Rp250 miliar atau sekitar 25 persen dari APBD Kotabaru 2012 sekitar Rp1 triliun.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan Kotabaru Murdiato, M.Si., Kamis, mengungkapkan anggaran itu lebih tinggi daripada alokasi dana pendidikan sebagaimana amanah undang-undang minimal 20 persen dari APBD.
"Idealnya, 20 persen tersebut murni dari APBD, belum termasuk dana dari pemerintah provinsi maupun pusat," katanya.
Dana sekitar Rp250 miliar itu, lanjut dia, untuk belanja tidak langsung atau gaji guru dan membayar honor serta insentif sekitar Rp200 miliar.
Belanja langsung atau untuk merehab gedung sekolah, rumah dinas, dan sarana pendukung yang lainnya sekitar Rp30 miliar, katanya.
Sisanya, kata dia, untuk dana pendamping Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Manejemen Mutu (BOMM), serta membayar honor yang lainnya.
Sementara itu, APBD Kabupaten Kotabaru ditetapkan sekitar Rp1,052 triliun.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tersebut naik sebesar 9,87 persen atau sekitar Rp94 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp957 miliar menjadi Rp1,052 trilun.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kotabaru H. Alpidri Supian Noor, M.A.P., didampingi H. Muhammad Alkahfi dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera menilai kenaikan sebesar 9,87 persen itu belum signifikan.
Ia mencontohkan pendapatan asli daerah (PAD) pada APBD 2011 sebesar Rp68,52 miliar, sementara RAPBD 2012 sebesar Rp69,45 miliar.
"Pendapatan asli daerah hanya ada kenaikan sebesar Rp929 juta," katanya menandaskan.
Demikian pula, pos pajak daerah pada APBD 2011 sebesar Rp19,84 miliar dan RAPBD 2012 sebesar Rp20,81 miliar. "Hanya ada kenaikan sebesar Rp968 juta," ujarnya.
Retrebusi daerah pada tahun 2011 sebesar Rp12,91 miliar dan RAPBD 2012 sebesar Rp13,53 miliar.
"Membandingkan dengan yang telah diperoleh, secara keseluruhan kenaikan RAPBD 2012 sangat minim," katanya.
Melihat kondisi tersebut, dia berharap Dinas Pendapatan Kotabaru dapat lebih berkonsentrasi untuk meningkatkan pendapatan dan memaksimalkan potensi penerimaan untuk menunjang pembangunan di Kotabaru./B
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan Kotabaru Murdiato, M.Si., Kamis, mengungkapkan anggaran itu lebih tinggi daripada alokasi dana pendidikan sebagaimana amanah undang-undang minimal 20 persen dari APBD.
"Idealnya, 20 persen tersebut murni dari APBD, belum termasuk dana dari pemerintah provinsi maupun pusat," katanya.
Dana sekitar Rp250 miliar itu, lanjut dia, untuk belanja tidak langsung atau gaji guru dan membayar honor serta insentif sekitar Rp200 miliar.
Belanja langsung atau untuk merehab gedung sekolah, rumah dinas, dan sarana pendukung yang lainnya sekitar Rp30 miliar, katanya.
Sisanya, kata dia, untuk dana pendamping Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Manejemen Mutu (BOMM), serta membayar honor yang lainnya.
Sementara itu, APBD Kabupaten Kotabaru ditetapkan sekitar Rp1,052 triliun.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tersebut naik sebesar 9,87 persen atau sekitar Rp94 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp957 miliar menjadi Rp1,052 trilun.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kotabaru H. Alpidri Supian Noor, M.A.P., didampingi H. Muhammad Alkahfi dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera menilai kenaikan sebesar 9,87 persen itu belum signifikan.
Ia mencontohkan pendapatan asli daerah (PAD) pada APBD 2011 sebesar Rp68,52 miliar, sementara RAPBD 2012 sebesar Rp69,45 miliar.
"Pendapatan asli daerah hanya ada kenaikan sebesar Rp929 juta," katanya menandaskan.
Demikian pula, pos pajak daerah pada APBD 2011 sebesar Rp19,84 miliar dan RAPBD 2012 sebesar Rp20,81 miliar. "Hanya ada kenaikan sebesar Rp968 juta," ujarnya.
Retrebusi daerah pada tahun 2011 sebesar Rp12,91 miliar dan RAPBD 2012 sebesar Rp13,53 miliar.
"Membandingkan dengan yang telah diperoleh, secara keseluruhan kenaikan RAPBD 2012 sangat minim," katanya.
Melihat kondisi tersebut, dia berharap Dinas Pendapatan Kotabaru dapat lebih berkonsentrasi untuk meningkatkan pendapatan dan memaksimalkan potensi penerimaan untuk menunjang pembangunan di Kotabaru./B
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012