Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Darmin Nasution mengatakan Peringatan Hari Pangan Sedunia ke-38 di Kalimantan Selatan merupakan momentum bagi Indonesia untuk menjadi lumbungan pangan dunia pada 2045.

Menurut Darmin pada puncak peringatan HPS ke-38 di Desa Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, Kamis, Indonesia bertekad untuk terus berupaya meningkatkan produksi pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.

Selain itu, tambah dia, Indonesia juga bertekad untuk menjadi lumbung pangan yang ditandai dengan peluncuran program Optimalisasi Lahan Rawa Lebak dan Pasang Surut menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045.

Menurut Darmin, pemerintah pusat melalui kementerian terkait di bidang pertanian dan ketahanan pangan mengapresiasi kerja keras Provinsi Kalimantan Selatan dalam melaksanakan perhelatan akbar Peringatan Hari Pangan Sedunia 2018.

"Kesuksesan ini berkat kerja keras pemerintah daerah dan seluruh pihak terkait, bersama segenap komponen saling bersinergi menjaga kepercayaan amanah untuk menyukseskan HPS 2018," kata Darmin.
 
. (Antaranews Kalsel/Humpro kalsel)

Darmin mengatakan, apa yang dilakukan Kalimantan Selatan sangat membantu negara dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Menurut dia, upaya untuk terus meningkatkan produksi pertanian harus terus dilakukan ini karena Pemerintah Indonesia punya kewajiban meningkatkan produksi beras dalam memastikan ketahanan pangan.

Karena secara global, terutama 2050 mendatang, produksi pangan harus digandakan, untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup bagi populasi lebih dari 9 miliar jiwa.

Pada saat itu, tambah Darmin, penduduk Indonesia akan mencapai 300 juta. Ditambah dengan meningkatnya urbanisasi dan perubahan permintaan konsumen, hal ini akan memberi tekanan besar pada sistem pangan di Indonesia.

Hal tersebut dikemukakan Darmin saat menggantikan Presiden Joko Widodo yang berhalangan hadir di Hari Pangan Sedunia (HPS) ke 38 di Desa Jejangkit, Kecamatan Jejangkit, Barito Kuala.
 
. (Antaranews Kalsel/Humpro kalsel)

Meningkatkan pangan, menurut Darmin, Indonesia melalui kementerian pertanian sedang melakukan optimalisasi lahan rawa lebak dan pasang surut, yang selama ini belum tergarap maksimal.

"Termasuk di Kalsel yang sudah melakukan pembukaan lahan rawa lebak seluas 4.000 hektare di desa ini," katanya.

Sejak dibuka April 2018 sebagai proyek percontohan, lahan pertanian di Desa Jejangkit Muara, sudah sekitar 750 hektar ditanami berbagai tanaman, didominasi padi,? jelas menteri.

Dari jumlah lahan yang telah ditanami itu, lanjut Darmin, sekitar 100 hektar padi sudah bisa dipanen raya, bertepatan dengan HPS 38 kali ini.

Panen raya dilakukan Darmin Nasution bersama Mentan Amran Sulaiman, Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor dan Bupati Barito Kuala, Hj Noormiliani, serta sejumlah duta besar dan perwakilan duta besar negara tetangga yang hadir.

Menurut Darmin, pertanian lahan rawa lebak yang didukung inovasi irigasi, bisa mengantisipasi kekurangan pangan saat pertanian di daerah lain mengalami paceklik akibat musim kemarau.

"Karena, dengan didukung irigasi yang diterapkan, pertanian di sini tidak mengalami kendala meskipun musim kemarau," katanya.

Mentan Amran Sulaiman, inovasi pertanian lahan rawa merupakan solusi jangka panjang untuk kebutuhan pangan nasional.

"Karena selain padi, lahan ini juga bisa dimanfaatkan untuk tanaman lainnya, seperti holtikultura dan banyak lagi,?jelasnya.

Potensi lahan rawa di Indonesia, lanjut Amran, mencapai 10 juta hektar yang tersebar di lima provinsi. Paling banyak di Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan.
. (Antaranews Kalsel/Humpro kalsel)

Pewarta: Ulul Maskuriah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018