Lembaga Perberdayaan Masyarakat Adat (LPMA) Borneo Selatan, menggelar kegiatan pelatihan managemen microhidro di Desa Hinas Kanan, Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.
Koordinator LPMA Borneo Selatan, Juliade di Barabai, ibu kota Hulu Sungai Tengah (HST), Rabu, mengatakan kegiatan tersebut sebagai bagian dari program pengembangan Hutan Desa (Hutdes).
"Desa Hinas Kanan merupakan lokasi pembentukan Hutan Desa (Hutdes) yang salah satu program pengembangannya adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) atau energy microhidro sebagai energi alternatif," ujarnya.
Karena itulah, sebelum program tersebut dijalankan perlu dilakukan pelatihan terhadap masyarakat setempat tentang managemen dan penanganan serta pengelolaan pembangkit energy microhidro.
Sebelumnya, LPMA Borneo Selatan dalam rangkaian program tersebut juga telah melakukan kegiatan seminar dan lokakarya tentang pengelolaan Hutan Desa pada 29 Mei lalu.
Ia mengatakan, dalam kegiatan tersebut dilatih 25 orang warga desa setempat agar mampu memahami konsep microhidro sebagai sebuah energi alternatif.
"Selain itu, kegiatan pelatihan tersebut dilakukan juga agar warga desa siap melakukan pengelolaan sebuah managemen listrik desa," katanya.
HST sendiri sejak Desember 2008 lalu dicanangkan sebagai "pilot project" pelaksanaan Hutdes dan Hutan Kemasyarakatan (HKm) dengan LPMA Borneo Selatan selaku lembaga pendamping.
Untuk pembentukan Hutdes dan HKm tersebut, LPMA Borneo Selatan bekerja sama dengan Kawal Borneo Community (KBCF) yang berkedudukan di Samarinda, Kalimantan Timur, sebagai lembaga donor.
Hingga saat ini, pengusulan Hutdes pada lahan seluas 576 hektar di Desa Hinas Kanan telah disampaikan bupati setempat kepada Kementrian Kehutanan RI untuk mendapatkan Surat Keputusan Pencanangan Areal.
Ia menambahkan, kegiatan pelatihan perlu dilakukan agar diperoleh kesepakatan, kepastian dan kesiapan masyarakat setempat sehingga menghasilkan sebuah konsep pengelolaan listrik desa.
"Sejalan dengan itu, saat ini juga telah dilakukan penyusunan program inisiasi dalam rangka pembentukan Badan Usaha Milik Desa yang nantinya melakukan pengelolaan terhadap pembangkit energy microhidro," tambahnya.
Menggunakan metode pendidikan orang dewasa, dalam pelatihan tersebut dipaparkan informasi-informasi penting yang relevan, diskusi dan berkarya bersama secara partisipatif.
Kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan pada 3 Juli lalu itu dengan mendatangkan aktivis dari Yayasan Cakrawala Hijau Indonesia (YCHI) yang telah berpengalaman membangun energy microhydro di Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, sebagai nara sumber./C
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012
Koordinator LPMA Borneo Selatan, Juliade di Barabai, ibu kota Hulu Sungai Tengah (HST), Rabu, mengatakan kegiatan tersebut sebagai bagian dari program pengembangan Hutan Desa (Hutdes).
"Desa Hinas Kanan merupakan lokasi pembentukan Hutan Desa (Hutdes) yang salah satu program pengembangannya adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) atau energy microhidro sebagai energi alternatif," ujarnya.
Karena itulah, sebelum program tersebut dijalankan perlu dilakukan pelatihan terhadap masyarakat setempat tentang managemen dan penanganan serta pengelolaan pembangkit energy microhidro.
Sebelumnya, LPMA Borneo Selatan dalam rangkaian program tersebut juga telah melakukan kegiatan seminar dan lokakarya tentang pengelolaan Hutan Desa pada 29 Mei lalu.
Ia mengatakan, dalam kegiatan tersebut dilatih 25 orang warga desa setempat agar mampu memahami konsep microhidro sebagai sebuah energi alternatif.
"Selain itu, kegiatan pelatihan tersebut dilakukan juga agar warga desa siap melakukan pengelolaan sebuah managemen listrik desa," katanya.
HST sendiri sejak Desember 2008 lalu dicanangkan sebagai "pilot project" pelaksanaan Hutdes dan Hutan Kemasyarakatan (HKm) dengan LPMA Borneo Selatan selaku lembaga pendamping.
Untuk pembentukan Hutdes dan HKm tersebut, LPMA Borneo Selatan bekerja sama dengan Kawal Borneo Community (KBCF) yang berkedudukan di Samarinda, Kalimantan Timur, sebagai lembaga donor.
Hingga saat ini, pengusulan Hutdes pada lahan seluas 576 hektar di Desa Hinas Kanan telah disampaikan bupati setempat kepada Kementrian Kehutanan RI untuk mendapatkan Surat Keputusan Pencanangan Areal.
Ia menambahkan, kegiatan pelatihan perlu dilakukan agar diperoleh kesepakatan, kepastian dan kesiapan masyarakat setempat sehingga menghasilkan sebuah konsep pengelolaan listrik desa.
"Sejalan dengan itu, saat ini juga telah dilakukan penyusunan program inisiasi dalam rangka pembentukan Badan Usaha Milik Desa yang nantinya melakukan pengelolaan terhadap pembangkit energy microhidro," tambahnya.
Menggunakan metode pendidikan orang dewasa, dalam pelatihan tersebut dipaparkan informasi-informasi penting yang relevan, diskusi dan berkarya bersama secara partisipatif.
Kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan pada 3 Juli lalu itu dengan mendatangkan aktivis dari Yayasan Cakrawala Hijau Indonesia (YCHI) yang telah berpengalaman membangun energy microhydro di Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, sebagai nara sumber./C
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2012