Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Polda Kalsel melakukan penggalangan bantuan untuk korban gempa di Palu dan Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah yang diguncang bencana gempa bumi dan gelombang tsunami.
"Sebagai bentuk empati kepada saudara-saudara di Sulawesi Tengah, kita akan kumpulkan bantuan yang nantinya dikirim ke sana," terang Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani, Selasa.
Dia pun mengimbau seluruh jajaran baik di Polda maupun Polres agar segera mengumpulkan bantuan baik dari sumbangan internal anggota maupun masyarakat umum.
"Bantuannya bisa dalam bentuk apa saja mulai makanan, pakaian, selimut dan sebagainya yang sekiranya bermanfaat bagi korban di pengungsian," jelas jenderal polisi bintang dua itu.
Karena seberapa pun bantuan yang diberikan, tambah Kapolda, akan sangat berguna bagi korban dan itu merupakan wujud kepedulian sesama anak bangsa setanah air Indonesia.
Sebelumnya Polda Kalsel juga telah mengirimkan Tim Kesehatan untuk BKO Kemanusiaan Sulawesi Tengah. Mereka terdiri dari 5 orang, yakni AKBP Dr Bambang Prasetya sebagai komandan tim dan empat anggota, yakni Bripka H Sutrisno, Bripda Eriq Darmawan, Bripda Wahyu Noor Akbar dan Bripda Adiat Widiatmoko untuk melaksanakan pelayanan kesehatan korban hidup, evakuasi pasien, serta identifikasi korban meninggal akibat bencana alam yang dipusatkan di Rumah Sakit Bhayangkara Palu.
"Kita kirim dokter ahli bedah untuk membantu proses indentifikasi korban meninggal dunia dan juga paramedis merawat korban luka di rumah sakit dan juga pengungsian," timpal Kapolda lagi.
Tim kesehatan Polda Kalsel telah berangkat pada Senin (1/10) pagi dengan dilepas Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Kalsel AKBP dr Erwin Zainul Hakim dan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Hoegeng Imam Santoso AKBP dr Bambang Pitoyo di Bandara Syamsudin Noor. Menggunakan maskapai Wing Air menuju Mamuju, Sulawesi Barat dengan sebelumnya transit di Makassar, tim akanmelanjutkan perjalanan darat ke Palu dan Donggala yang menjadi daerah terparah terdampak bencana alam gempa bumi dan gelombang tsunami.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018
"Sebagai bentuk empati kepada saudara-saudara di Sulawesi Tengah, kita akan kumpulkan bantuan yang nantinya dikirim ke sana," terang Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani, Selasa.
Dia pun mengimbau seluruh jajaran baik di Polda maupun Polres agar segera mengumpulkan bantuan baik dari sumbangan internal anggota maupun masyarakat umum.
"Bantuannya bisa dalam bentuk apa saja mulai makanan, pakaian, selimut dan sebagainya yang sekiranya bermanfaat bagi korban di pengungsian," jelas jenderal polisi bintang dua itu.
Karena seberapa pun bantuan yang diberikan, tambah Kapolda, akan sangat berguna bagi korban dan itu merupakan wujud kepedulian sesama anak bangsa setanah air Indonesia.
Sebelumnya Polda Kalsel juga telah mengirimkan Tim Kesehatan untuk BKO Kemanusiaan Sulawesi Tengah. Mereka terdiri dari 5 orang, yakni AKBP Dr Bambang Prasetya sebagai komandan tim dan empat anggota, yakni Bripka H Sutrisno, Bripda Eriq Darmawan, Bripda Wahyu Noor Akbar dan Bripda Adiat Widiatmoko untuk melaksanakan pelayanan kesehatan korban hidup, evakuasi pasien, serta identifikasi korban meninggal akibat bencana alam yang dipusatkan di Rumah Sakit Bhayangkara Palu.
"Kita kirim dokter ahli bedah untuk membantu proses indentifikasi korban meninggal dunia dan juga paramedis merawat korban luka di rumah sakit dan juga pengungsian," timpal Kapolda lagi.
Tim kesehatan Polda Kalsel telah berangkat pada Senin (1/10) pagi dengan dilepas Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Kalsel AKBP dr Erwin Zainul Hakim dan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Hoegeng Imam Santoso AKBP dr Bambang Pitoyo di Bandara Syamsudin Noor. Menggunakan maskapai Wing Air menuju Mamuju, Sulawesi Barat dengan sebelumnya transit di Makassar, tim akanmelanjutkan perjalanan darat ke Palu dan Donggala yang menjadi daerah terparah terdampak bencana alam gempa bumi dan gelombang tsunami.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2018